Baghdad (ANTARA) - Irak pada Sabtu (14/6) mendesak Amerika Serikat (AS) untuk melaksanakan tanggung jawabnya dalam mencegah pesawat Israel melanggar wilayah udara Irak untuk melakukan serangan.
Sabah Al-Numan, Juru Bicara Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Irak Sabah Al-Numan menyatakan bahwa Pemerintah Irak mendesak AS untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian bilateral dan konvensi internasional guna mencegah pelanggaran semacam itu.
Pemerintah Irak kembali menegaskan penolakan yang tegas dan tanpa syarat terhadap setiap pelanggaran wilayah udara Irak atau penggunaannya untuk serangan militer yang dilakukan oleh Israel terhadap Iran atau negara tetangga lainnya, demikian bunyi pernyataan tersebut.
Irak telah menunjukkan tingkat pengendalian diri tertinggi dengan harapan memungkinkan solusi diplomatik dan politik demi meredakan krisis melalui cara-cara damai, imbuh pernyataan tersebut.
Juru bicara itu menekankan bahwa Irak memiliki hak, berdasarkan hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menggunakan semua cara yang tersedia dalam merespons setiap pelanggaran kedaulatan nasionalnya oleh pihak mana pun.
Pada Jumat (13/6), Irak mengajukan pengaduan resmi kepada Dewan Keamanan PBB, mengecam Israel atas pelanggaran wilayah udaranya untuk melakukan operasi militer. Pada Jumat dini hari waktu setempat, Israel melancarkan serangkaian serangan udara terkoordinasi yang menargetkan lokasi-lokasi strategis di seluruh Iran, termasuk ibu kota Teheran.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.