Batam (ANTARA) - Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Nyanyang Haris Pratamura menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan lahan di lima kabupaten/kota untuk pembangunan Sekolah Rakyat di provinsi itu.
"Lima lokasi yang sudah kita siapkan lahannya itu ada di Batam, Karimun, Tanjungpinang, Lingga, dan Bintan. Sekarang semua sedang dalam proses. Mudah-mudahan awal tahun depan sudah mulai bisa dibangun," kata Nyanyang di Batam, Ahad.
Sekolah Rakyat ini dirancang sebagai sekolah berbasis asrama (boarding school) yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, dengan persyaratan yang mengacu kepada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Baca juga: Pemprov Kepri alihkan usulan pembangunan Sekolah Rakyat ke Bintan
Menurut Nyanyang, kapasitas tiap sekolah fleksibel, bisa menampung hingga 3.000 siswa, meski nantinya disesuaikan dengan minat dan kebutuhan masing-masing daerah.
“Jumlahnya bisa 500, bisa juga 1.000. Tidak semua mau masuk boarding, jadi kita lihat juga minat dari masyarakat,” katanya.
Untuk tahap awal, pembangunan gedung sekolah akan didukung oleh pihak kementerian terkait, sementara penyediaan lahan ditangani penuh oleh Pemprov Kepri.
Saat ini Pemprov juga masih menunggu penyelesaian administrasi dari pusat sebelum dimulainya proses pembangunan fisik.
Pemprov Kepri juga sedang mempersiapkan pembangunan tiga unit SMA/SMK baru pada tahun ini, masing-masing direncanakan di Kabupaten Karimun, Natuna, dan Kota Batam.
"SMA atau SMK-nya akan disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Harusnya di bulan Oktober atau November tahun ini," tambah dia.
Baca juga: Disdik Batam pertimbangkan tiga lokasi untuk bangun Sekolah Rakyat
Baca juga: DPR komitmen bangun sekolah pelayaran di Kepri
Sementara itu, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) atau Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk SMA dan SMK di Kepri saat ini sedang berlangsung.
Proses registrasi dan pendaftaran telah dilakukan pada 11 hingga 14 Juni 2025. Selanjutnya, verifikasi dan validasi dokumen dijadwalkan pada 16 hingga 25 Juni 2025, dengan pengumuman kelulusan pada 28 Juni dan daftar ulang pada 30 Juni hingga 2 Juli 2025.
"Dari yang sudah mendaftar, nanti difasilitasi sesuai kapasitas ruang kelas yang ada. Mudah-mudahan semua berjalan lancar dan tidak ada kendala," kata Nyanyang.
Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.