Bogor (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat akan menerima kucuran dana senilai 120 ribu dolar AS atau setara dengan Rp1,55 miliar (kurs dollar Rp12.908,00) dari forum ICLEI World Congress 2015 yang kini sedang berlangsung di Seoul, Korea Utara.

Informasi kucuran dana ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang tengah menghadiri forum ICLEI World Congress 2015 di negeri gingseng melalui Humas Pemerintah Kota Bogor.

"ICLEI setelah kongres ini akan mengucurkan 120 ribu US$ kepada Kota Bogor untuk program penurunan emisi gas kaca, bangunan ramah lingkungan di Suryakencana, dan untuk pengelolaan limbah," kata Bima melalui siaran pers Humas Pemkot Bogor, Jumat.

Bima mengatakan kehadirannya di forum ICLEI World Congress 2015 memberikan banyak pelajaran dan inspirasi dari pemimpin yang melakukan terobosan dalam kebijakan lingkungan. Dan Kota Bogor ikut berbagi pengalaman dengan negara lainnya dalam mengelola lingkungan dan membangun jaringan kerja sama pembangunan ramah lingkungan.

Wali Kota Bogor tampil menjadi salah satu pembicara dengan sejumlah wali kota lain dari berbagai negara dalam forum ICLEI World Congress 2015 yang mengangkat tema "Low Emission Develepment Strategies Pathway to Low Emission, Green and Inclusive Urban Economy".

Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Bogor memaparkan program transportasi di Kota Hujan yang sedang berupaya menujua "green transportation" atau ramah lingkungan, diantaranya Trans Pakuan yang menggunakan bahan bakar alternatif minyak jelantah sebagai campuran, angkutan kota berbahan bakar gas dan juga sebagai alternatif lain menggunakan angkutan umum listrik yang bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Bogor akan melakukan revitalisasi kota-kota tua dan menjadikan kawasan kota pusakan dengan bantuan teknologi lampu LED yang rendah emisi, solar panel dan juga akan merancang kawasan pedestrian serta mengurangai penggunaan kendaraan bermotor.

Menurutnya, kawasan yang layak menjadi kawasan Kota Pusaka seperti Suryakencana, Taman Kencana dan kawasan Empang. Kawasan ini bukan hanya terkenal karena terdapat bangunan-bangunan kuno dengan arsitektur Tiongkok, Arab, Sunda dan Belanda tetapi juga memiliki nilai sejarah dan budayanya.

"Terutama kulinernya yang sudah melegenda. Kuliner di kawasan ini merupakan perpaduan antara kuliner Sunda, Tiongkok, Belanda dan Timur Tengah," kata dia.

Bima juga mengatakan ICLEI akan melanjutkan program senilai 115 euro untuk infrastruktur dan bantuan teknis seperti penerangan jalan umum (PJU), pengadaan jalur Trans Pakuan dan bantuan bus untuk pegawai pemerintah kota.

"Alhamdulillah ICLEI akan melanjutkan program senilai 115 Euro untuk infrastruktur dan bantuan teknis seperti PJU, pengadaan jalur Trans Pakuan, dan bantuan bus untuk pegawai," katanya.

Bima menambahkan dirinya sangat antusias terlibat dalam acara tersebut karena dapat bertukar pikiran bersama 227 wali kota dari 92 negara yang menjadi anggota ICLEI. ICLEI merupakan badan dunia yang fokus pada "urban development", "urban governance", "Eco-city", "Green City", "eco-budgeting and "sustainable procurement" yang bertujuan mencegah dan menyelesaikan masalah lingkungan hidup di tingkat lokal, daerah dan global melalui tindakan di tingkat lokal.

"Dalam acara ini kita optimistis Kota Bogor dapat mewujudkan konsep kota hijau dan ramah lingkungan," kata Bima yang menghadiri forum internasional tersebut yang berlangsung selama lima hari mulai dari 9 hingga 13 April.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015