Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, memantau kesehatan jamaah haji setelah pulang dari Tanah Suci Makkah selama 21 hari ke depan, guna mengantisipasi berbagai penyakit bawaan berbahaya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Emirald Isfihan di Mataram, Senin, mengatakan pemantauan kesehatan jamaah haji selain dengan kunjungan langsung ke rumah, jamaah haji juga bisa menyampaikan kondisi kesehatannya kepada tim puskesmas via telepon atau whatsApp.

"Petugas kami siap berikan layanan prima kepada jamaah baik di rumah mereka langsung maupun di puskesmas," katanya.

Hal tersebut disampaikan setelah pulangnya jamaah haji asal Kota Mataram yang tergabung pada Kelompok Terbang (Kloter) 3 Embarkasi Lombok pada Sabtu petang (14/6-2025) sebanyak 377 orang.

Baca juga: Jamaah haji Aceh wafat di Tanah Suci bertambah menjadi enam orang

Baca juga: Seorang haji Debarkasi Padang wafat saat pulang ke Indonesia

Dikatakan, pemantauan kesehatan jamaah haji setelah pulang itu guna mengantisipasi berbagai virus bawaan berbahaya bawaan dari Negara Timur Tengah setelah berinteraksi dengan jamaah dari berbagai negara di Tanah Suci.

Karenanya, kata Emirald, apabila ada jamaah hanya mengidap gangguan kesehatan seperti batuk, flu, sesak dan demam dan lainnya sebaiknya segera datang ke pusat layanan kesehatan terdekat agar bisa dilakukan penanganan.

"Ketika ada kelainan, kami akan merujuk jamaah ke rumah sakit," katanya.

Asisten I Setda Kota Mataram H Lalu Martawang sebelumnya mengatakan, jumlah jamaah haji yang masuk kloter 3 atau kloter utuh Kota Mataram yang diberangkatkan sebanyak 379 orang, tapi yang pulang sebanyak 377 orang atau berkurang dua orang karena meninggal di Tanah Suci Makkah.

Kemudian berita duka kembali terjadi terhadap seorang haji asal Kota Mataram, atas nama ST Fatimah Muhamad (58), meninggal dunia setibanya di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok, pada Sabtu petang (14/6) akibat komplikasi hipertensi.

"Total jamaah haji reguler asal Kota Mataram tahun 2025, sebanyak 710 calon haji. Jamaah tersebut terbagi lagi menjadi jamaah reguler murni dan cadangan," katanya.

Untuk jamaah reguler murni diberangkatkan dalam dua kloter yakni Kloter 3 sebanyak 379 orang dan Kloter 9 sebanyak 305 orang sehingga total jamaah reguler sebanyak 686 orang.

Untuk jamaah Kloter 9, dijadwalkan tiba di Mataram pada Ahad, 22 Juni 2025 sekitar pukul 23.25 Wita menggunakan pesawat penerbangan dengan nomor GIA S409.

Sedangkan untuk jamaah cadangan yang bisa berangkat karena sudah mendapatkan visa sebanyak 24 orang. Jamaah tersebut diberangkatkan secara bertahap yakni 5 orang di Kloter 10, 2 orang di Kloter 11, dan 17 orang di Kloter 12 bergabung dengan sejumlah jamaah dari kabupaten/kota di NTB.

Untuk kepulangan jamaah cadangan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Jamaah Kloter 10 dijadwalkan tiba tanggal 24 Juni 2025, sekitar pukul 09.10 Wita, selanjutnya Kloter 11 pada tanggal 25 Juni 2025 sekitar pukul 16.25 Wita dan Kloter 12 dijadwalkan tiba pada tanggal 27 Juni sekitar pukul 02.10 Wita.*

Baca juga: Jamaah haji diingatkan tak bawa payung dan kabel rol ke kabin pesawat

Baca juga: Ketua PP Muhammadiyah sebut petugas haji bekerja dengan tangguh

Pewarta: Nirkomala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.