Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) mendukung ekspansi ekonomi kreatif terutama subsektor kuliner melalui Café & Brasserie Expo (CBE) Indonesia yang dinilai memiliki daya tarik tinggi serta semakin diminati masyarakat.

“Pasar minuman di Indonesia mulai menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat menjanjikan. Kolaborasi lintas sektor melalui event seperti ini sangat penting untuk mendukung ekspansi ekonomi kreatif nasional demi mencapai tujuan pengembangan sektor kuliner yang inklusif,” kata Sekretaris Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kementerian Ekraf Amir Hamzah dalam keterangan pers yang diterima, Senin.

Kementerian Ekraf bersama Kementerian UMKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan Kementerian BUMN siap mendukung CBE 2025 yang diselenggarakan oleh Panorama Media.

Baca juga: Kemenekraf proyeksikan tiga tren ekonomi kreatif di 2025

CBE Indonesia 2025 menjadi payung strategis bagi komunitas-komunitas kuat yaitu Indonesia Coffee Festival (ICF), Cokelat Expo Indonesia (CEI), Indonesia Tea Festival (ITF), dan Indonesia Wine Festival (IWF).

Kehadiran CBE Indonesia 2025 merupakan pendekatan baru yang integratif melalui empat pilar utama yaitu pameran industri kopi, cokelat, teh, dan wine.

Sinergi ini membentuk ekosistem yang mempertemukan pegiat ekraf, komunitas kreatif, dan konsumen dalam satu ruang kolaboratif. Selain itu, CBE Indonesia 2025 menjadi ruang kurasi yang menyoroti asal-usul bahan, proses produksi, dan nilai keberlanjutan dari suatu produk minuman.

Baca juga: Menekraf dorong asosiasi pengusaha dekati UMKM

“Kami senang akhirnya kopi, teh, cokelat, dan wine bisa menjadi sorotan utama yang mencerminkan perubahan gaya hidup dan selera konsumen. Café & Brasserie Expo 2025 hadir sebagai panggung kurasi, tempat di mana artisan, brand lokal, dan komunitas dapat menunjukkan kualitas, nilai, dan cerita dibalik setiap rasa," kata Presiden Direktur Panorama Media Royanto Handaya.

Royanto mengatakan CBE bisa menjadi bagian dari budaya, ekonomi, dan narasi baru dalam industri food and beverages Indonesia.

Project Manager CBE Indonesia Luhur Tri Atmojo berharap Café Brasserie Expo sebagai ruang kolaboratif dan inklusif yang mana tempat ide, peluang, dan pengalaman bertemu.

Baca juga: Kemenparekraf melalui inkubasi kuliner dukung UMKM masuk pasar global

Dengan nilai pasar minuman global yang diproyeksikan mencapai 2,3 triliun dolar Amerika pada tahun 2030, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas peran dalam industri kuliner. CBE 2025 tidak hanya menjadi pameran, tetapi juga sebuah platform pengembangan brand, business networking, dan pertukaran ide.

Ini menjadi langkah strategis dalam membangun fondasi kuat bagi pertumbuhan sektor F&B yang berdaya saing global.

“Harapannya, ajang CBE 2025 tidak hanya ramai dikunjungi, tetapi juga mampu ciptakan peluang nyata untuk pertumbuhan bisnis dan kolaborasi lintas sektor,” harap Luhur.

Ajang ini akan berlangsung pada 10-12 Oktober 2025 di NICE (Nusantara International Convention Exhibition) PIK 2, sebagai kawasan yang menjelma menjadi destinasi baru pusat bisnis dan gaya hidup kreatif di Jakarta.

Baca juga: Pemprov Kaltim berdayakan pelaku ekraf kuliner sambut HUT RI di IKN

Baca juga: Disbudpar Batam dorong perkembangan ekonomi kreatif kuliner

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.