Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar membuka dialog terbuka dan bertukar ide dengan pemilik merek dan kekayaan intelektual (IP) lokal untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan kolaborasi.

Irene menegaskan peran pemerintah pada merek lokal bukan hanya mengapresiasi, tapi, sebagai mitra strategis, membuka akses ruang, jejaring internasional, serta mendorong kolaborasi konkret yang memperkuat ekspansi.

“Saat ini kita berada pada momentum penting, di mana IP dan merek lokal memiliki daya saing yang kuat dan identitas yang khas. Kita ingin para pelaku IP lokal bisa menginspirasi dunia, bukan hanya pasar domestik,” kata Irene di Jakarta, Senin.

Baca juga: Kemenekraf jajaki kolaborasi dengan Pop Mart angkat IP lokal ke global

Pembangunan ekosistem pendukung yang menyeluruh, termasuk inkubasi, pengembangan kompetensi talenta ekraf, hingga penguatan literasi kekayaan intelektual, kata Irene, adalah penting. IP lokal dinilai sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi dengan potensi dampak jangka panjang terhadap penciptaan lapangan kerja berkualitas dan diplomasi budaya.

Dukungan terhadap merek dan IP lokal akan diarahkan tidak hanya pada penguatan produk, tapi, juga membangun narasi besar bahwa karya anak bangsa layak bersaing dan diakui di panggung dunia.

Dialog dengan pemilik IP tersebut dihadiri sembilan entitas ekonomi kreatif lokal, yang melakukan pitching dan mempresentasikan visi kreatif, tantangan, dan potensi ekspansi bisnis mereka.

Martcella Liunic, salah seorang peserta dialog sekaligus pendiri merek Liunic on Things, menyambut positif dialog tersebut dan menilainya sebagai pendekatan terbuka dari Kemenekraf. Kementerian, bagi dia, tidak hanya suportif, namun, juga memahami konteks nyata yang dihadapi para kreator.

Wamenekraf, kata Martcella, memberikan saran langsung untuk berekspansi dan bersedia memberikan dukungan berupa tempat dan fasilitasi jika dibutuhkan. Dia juga melihat pertemuan tersebut tidak sekadar audiensi, namun, ada semangat nyata untuk kerja bersama.

"Harapannya, ke depan dukungan dari pemerintah bisa lebih konkret, terutama untuk membantu kami hadir di pasar global, baik lewat pameran, publikasi, maupun dukungan promosi yang berkelanjutan,” ujar Martcella.

Baca juga: Wamenekraf dukung pengembangan belajar lewat game

Baca juga: Kemenekraf hadirkan karya kreator lokal di Mobil Balap W3RL Mandalika

Baca juga: Joko Anwar: Bantuan pendanaan ekraf perlu disertai pembekalan keahlian

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.