Jakarta (ANTARA) - Ratusan orang tua murid mendatangi dan memenuhi posko pengaduan seleksi penerimaan siswa baru (PMB) SMA 78 Palmerah, Jakarta Barat, Senin.
Posko pengaduan yang dibuka oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat itu ditujukan untuk menerima keluhan para calon murid terkait masalah teknis pendaftaran.
Hingga pukul 12.00 WIB sudah 150 orang tua yang mengambil nomor antrean. Menyusul membanjirnya orang tua yang datang, pihak panitia pun menutup nomor antrean.
Mereka terlihat saling bertukar keluhan, membahas kendala yang mereka hadapi dalam proses pendaftaran.
Salah satunya adalah Hani, yang mengaku datang ke posko pengaduan karena ada kesalahan input saat proses dalam jaringan (online).
"Saya salah jalur. Harusnya daftar ke jalur akademik tapi kemarin malah ke jalur non akademik. Ini udah nyangkut, takutnya kalau enggak diganti nanti malah enggak diterima anak saya karena salah jalur. Makanya ke sini biar digugurkan aja yang kemarin terus nanti daftar baru," kata dia kepada wartawan di lokasi, Senin.
Sementara itu Rini yang tengah mendaftarkan keponakannya mengaku ada kesalahan saat proses tanda tangan surat pernyataan.
Seharusnya, ia menandatangani di surat pernyataan model terbaru yang bertuliskan penerimaan murid baru (PMB). Namun ia menandatangani di surat pernyataan yang masih format lama yakni penerimaan peserta didik baru (PPDB).
"Akhirnya disuruh bikin baru sama sekolahnya. Tapi disuruh ke posko sini dulu," imbuhnya.
Hingga pukul 14.00 WIB, posko pengaduan masih menerima keluhan. Adapun layanan posko pengaduan hanya dibuka sampai pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Disdik DKI Jakarta siap buka PMB tahun ajaran 2025/2026
Baca juga: Seluruh sekolah negeri di Jakarta menjadi posko SPMB 2025
Baca juga: Daftar kuota SPAN-PTKIN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2025
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.