Ini menjadi upaya dalam percepatan penurunan dan pencegahan stunting di Gorontalo, sehingga diperlukan dukungan signifikan dari para dokter

Gorontalo (ANTARA) - Sebanyak 300 orang dokter di Provinsi Gorontalo yang tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Gorontalo, menjadi orang tua asuh bagi keluarga berisiko stunting.

"Ini menjadi upaya dalam percepatan penurunan dan pencegahan stunting di Gorontalo, sehingga diperlukan dukungan signifikan dari para dokter," kata Ketua IDI Wilayah Gorontalo dr AR Mohammad SpPD FINASM di Gorontalo, Senin.

"Para dokter ini, resmi menjadi orang tua asuh bagi keluarga-keluarga berisiko stunting," kata AR Mohammad sebagai inisiator gerakan tersebut.

Menurutnya kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan dalam rangkaian Hari Bakti Dokter ke 117 menjadi momentum bagi para dokter untuk mendukung gerakan mewujudkan nol stunting di Gorontalo.

Acara tersebut pun merupakan rangkaian kegiatan intensifikasi dan integrasi pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) di wilayah khusus yang digelar di Kecamatan Wonosari.

Baca juga: Gorontalo tertinggi nasional capaian pemantauan pertumbuhan balita

Kepala Dinas Kesehatan Anang S. Otoluwa menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas perhatian dan kepedulian para dokter.

Ia mengatakan untuk menyediakan ruang berkontribusi dan beraksi bagi seluruh elemen masyarakat, baik dari unsur BUMN, BUMD, individu/perorangan, LSM/komunitas, swasta, perguruan tinggi/akademisi maupun media, untuk bergotong royong dalam pencegahan stunting.

Oleh karena itu Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN melakukan kegiatan akselerasi melalui Gerakan orang tua asuh cegah stunting (GENTING).

Melalui program ini seluruh elemen masyarakat secara sukarela dapat berperan serta dalam upaya pencegahan stunting.

Baca juga: Wakil Gorontalo berhasil meraih juara dua Duta GenRe Indonesia 2024

"Ini sejalan dengan program GENTING yang diinisiasi oleh BKKBN dan kami sangat menghargai komitmen para dokter IDI Gorontalo dalam membantu percepatan penurunan dan pencegahan stunting, terutama pada keluarga yang memang memiliki risiko tinggi," kata Anang.

Khusus di Provinsi Gorontalo, orang tua asuh yang ikut serta dalam program GENTING sejumlah 4.180 orang tua asuh dari unsur BUMN, BUMD, LSM dan perorangan, dengan jumlah keluarga risiko stunting yang di intervensi berjumlah 5.164 keluarga atau 73,45 persen (dari target 7.031 KRS).

Program orang tua asuh ini diharapkan dapat memberikan pendampingan, edukasi, serta bantuan yang diperlukan bagi keluarga-keluarga tersebut.

Dengan adanya peran aktif dari para dokter, diharapkan kasus stunting di Gorontalo dapat terus ditekan, demi mewujudkan generasi penerus yang lebih sehat dan berkualitas.

"Menjadi orang tua asuh bagi anak-anak dari keluarga berisiko stunting bukan sekadar memberikan bantuan finansial, ini adalah komitmen untuk mendampingi dan memberdayakan," kata Anang.

Baca juga: Gubernur Gorontalo minta program KKN mampu tekan angka stunting

Baca juga: Menko PMK minta Pemprov Gorontalo percepat penurunan stunting

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.