...Kita ada layanan psikolog, kita punya Puspaga, di sana ada beberapa petugas dari para psikolog yang kita tugaskan untuk memberikan advokasi

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyediakan layanan konsultasi psikologi bagi para keluarga atau warga yang menghadapi masalah psikis maupun psikologis agar tidak mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya.

"Kita ada layanan psikolog, kita punya Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga), di sana ada beberapa petugas dari para psikolog yang kita tugaskan untuk memberikan advokasi," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Senin.

Menurut dia, layanan psikologi yang berada di bawah koordinasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk (DP3APP) Bantul tersebut dapat dimanfaatkan oleh siapa saja warga Bantul ketika menghadapi stres atau tekanan untuk dicarikan solusi.

"Tentunya selain advokasi, psikolog juga memberikan asistensi kepada siapa saja terutama keluarga-keluarga yang menghadapi masalah psikologis, masalah psikis," katanya.

Meski demikian, kata Bupati, yang namanya stres atau tekanan akibat masalah tersebut selalu dihadapi siapapun, maka menghindari masalah dengan cara bunuh diri atau mengakhiri hidupnya merupakan sesuatu yang tidak masuk akal.

Baca juga: Pemerintah siapkan Puspaga untuk pendampingan masalah keluarga

"Jangan dilakukan oleh siapapun (bunuh diri), karena itu justru akan membuat masalah baru bagi yang ditinggalkan, yang ditinggalkan mengalami trauma, apalagi yang bunuh diri mempunyai istri, anak akan memperpanjang masalah," katanya.

Bupati juga mengatakan, yang namanya hidup di dunia ini pasti ada masalah, maka ketika mempunyai masalah hadapilah dengan wajar-wajar saja, hadapi dengan penuh kesadaran, karena yang menghadapi masalah seperti hal itu, bukan hanya dirinya saja.

"Yang lain sama, seluruh umat manusia di dunia menghadapi masalah, dikira yang punya masalah dia saja, banyak yang punya masalah berat, tetapi bisa menghadapi cara yang wajar," katanya.

Bupati Bantul juga berharap setiap orang yang sedang menghadapi masalah psikologis tidak dipendam sendiri, namun bisa diceritakan kepada pihak yang tepat agar bisa keluar dari masalah tersebut.

Baca juga: Sukses tangani masalah psikis masyarakat, SEJIWA perlu dilanjutkan

Baca juga: Bantul tangani 65 kasus kekerasan pada anak dan perempuan pada 2025

"Jadi jangan merasa sendiri, siapapun yang menghadapi masalah dan menghadapi tekanan bahwa anda tidak sendiri, seluruh umat manusia di dunia sama seperti anda, cuma tingkatan tekanannya mungkin berbeda beda," katanya.

Berdasarkan data Kepolisian Resor (Polres) Bantul, jumlah kasus gantung diri di Bantul selama 2025 hingga pertengahan Juni tercatat sebanyak 14 kejadian, yang disebabkan karena sakit, masalah keluarga atau ekonomi.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.