Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menargetkan satu kecamatan dibuat 200 sumur resapan untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut.

"Jadi mungkin tahun ini saya jatahkan satu kecamatan 200 sumur resapan, 10 kecamatan berarti 2.000," kata Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Anwar mengatakan, rencana ini berkaca pada kinerjanya saat menjabat di Jakarta Timur (Jaktim) yang telah membangun sebanyak 4.000 sumur resapan.

Dia mengatakan, satu sumur bisa menyerap 10.000 meter kubik (m3) volume air dalam 30 menit. Karena tu, pihaknya akan terus menggencarkan titik-titik hulu banjir di Jakarta Selatan (Jaksel) sebagai upaya mitigasi.

"Ada mitigasi kan ini kawasan-kawasan yang rawan darimana airnya, dimana hulunya kita lakukan," ujarnya.

Baca juga: 700 personel keruk sedimen Kali Krukut di Cilandak Timur Jaksel

Kemudian, pihaknya juga akan menyasar normalisasi waduk atau situ. Ke depannya berencana menambahkan situ di Jagakarsa.

"Bila perlu kita buat lagi situ tambahan yang ada di hulunya di Jagakarsa dan sekitarnya agar air masuk ke dalam kota ini tidak membuat banjir," katanya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jaksel menggencarkan pembuatan sumur resapan melalui "Gerakan Menabung Air" untuk mencegah potensi banjir di wilayah tersebut.

Baca juga: Jakut bangun tanggul mitigasi di Pluit untuk cegah banjir rob

Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menetapkan waktu minimal banjir surut di wilayah ini kurang dari dua jam dengan cara mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya untuk melakukan penanganan cepat.

Kemudian, SDA DKI juga menerapkan enam inovasi pengendali banjir yang di tempatkan pada lokasi-lokasi langganan banjir setiap hujan deras.

Inovasi tersebut mulai dari pembangunan infrastruktur pengendali banjir di berbagai wilayah Jakarta, hingga optimalisasi dan pemeliharaan sarana prasarana pengendali banjir.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.