Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) menggelar kompetisi produksi film pendek Layar Indonesiana 2025 sebagai wadah bagi sineas dalam negeri untuk menyalurkan kreativitasnya sekaligus upaya memperkuat ekosistem perfilman di Indonesia.

"Melalui Layar Indonesiana kami mencoba hadir untuk menjadi katalisator bagi lahirnya ruang-ruang kreatif baru, khususnya bagi para pembuat film generasi muda, agar berani bereksplorasi dan menghadirkan cerita-cerita yang segar melalui medium film pendek," kata Direktur Film, Musik dan Seni Kemenbud Syaifullah Agam dalam sesi diskusi daring, Senin.

Kategori film yang dikompetisikan dalam Layar Indonesiana 2025 adalah film pendek fiksi berdurasi 15-20 menit dengan tema "Eksplorasi Narasi". Pendaftaran peserta dibuka hingga 6 Juli 2025.

Baca juga: Kemendikbudristek: Antusiasme sineas di "Layar Indonesiana" meningkat

Tahap pertama adalah seleksi 50 proposal yang dilakukan oleh selektor, dan tahap kedua adalah kurasi 20 proposal yang diseleksi oleh kurator. Kurasi akan melihat aspek kesesuaian tema, kesesuaian cerita dengan dana yang diberikan, serta kesiapan produksi.

Sebanyak 20 besar proposal terseleksi berhak mengikuti tahap pitching bersama tim kurator dan juri untuk menetapkan 10 proposal terpilih yang akan mendapatkan fasilitasi pendanaan dan pendampingan produksi film.

Proposal film terpilih akan mendapatkan dana produksi film sebesar Rp80 juta di luar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain dana produksi, proposal terpilih juga akan mengikuti lokakarya intensif yang meliputi pengembangan naskah dan proses produksi.

Baca juga: Kemendikbudristek: 'Layar Indonesiana' untuk regenerasi sineas muda

"Puncaknya (proposal film terpilih) akan mengikuti di program spesial di JAFF (Jogja-NETPAC Asian Film Festival) dan JAFF Market tempat karya-karya terbaik akan dipertemukan dengan publik dan pasar," kata Syaifullah.

Syaifullah mengatakan program Layar Indonesiana 2025 bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kreativitas sineas muda dalam produksi film pendek dan memperkaya khasanah film pendek berkualitas yang sejalan dengan nilai-nilai luhur budaya, pendidikan karakter, dan kearifan lokal.

Program ini juga diharapkan mampu menghasilkan karya-karya sinema pendek yang mampu bersaing di festival film kancah internasional.

"Pada akhirnya, kita berupaya memperkuat fondasi ekosistem perfilman nasional secara menyeluruh," ujar dia.

Baca juga: Film mahasiswa UI raih penghargaan Sony Future Filmmaker Awards 2025

Baca juga: Film pendek Indonesia raih juara utama di festival film Berlinale 2025

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.