Upaya kita agar gabah dan beras petani dapat diserap Bulog, mulai menunjukkan progres capaian yang diinginkan.

Gorontalo (ANTARA) - Serapan gabah dan beras produksi petani Gorontalo oleh Bulog mulai tercapai, yaitu 914.657 ton atau 91 persen dari total target 1.004.079 ton.

"Upaya kita agar gabah dan beras petani dapat diserap Bulog, mulai menunjukkan progres capaian yang diinginkan," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady Mario, di Gorontalo, Senin.

Saat mendampingi Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menerima kelompok tani yang merupakan mitra Bulog, di Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo, Muljady mengatakan Bulog melakukan penyerapan dengan skema jemput gabah di lapangan.

"Penyerapan dilakukan langsung oleh Bulog melalui kelompok tani yang bermitra dengan Bulog," katanya usai pertemuan.

Pihaknya pun memastikan setiap kilogram gabah, Bulog mematok sesuai Harga Pokok Pembelian (HPP) yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp6.500 per kilogram.

"Proses penyerapan komoditas ini terus berlangsung hingga saat ini," kata dia lagi.

Muljady pun optimis target penyerapan di tahun 2025 tersebut dapat tercapai. Kendati demikian, dirinya juga tidak menampik terjadi kendala di lapangan.

Salah satunya, karena terbatasnya mitra penggilingan padi yang memiliki fasilitas pengering (dryer), sehingga menyebabkan antrean panjang.

Untuk mengatasi hal tersebut, dirinya mengakui Gubernur Gusnar Ismail telah menyampaikan kepada Menteri Pertanian, agar alat pengering tersebut dapat segera direalisasi berdasarkan pemetaan kebutuhan.

"Upaya ini dilakukan oleh Pak Gubernur dengan harapan bisa memperbaiki kualitas gabah dan beras serta menjaga stabilitas harga sekaligus mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional," katanya pula.

Baca juga: Mentan berharap Bulog segera serap jagung hasil produksi petani

Baca juga: Bulog Gorontalo jamin stok beras cukup selama bulan Ramadhan

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.