Shijiazhuang (ANTARA) - Museum Tembok Besar China Shanhaiguan resmi dibuka untuk umum di Kota Qinhuangdao, Provinsi Hebei, China utara, pada Minggu (15/6).
Museum nasional kelas satu ini menempati area seluas 7 hektare dan memiliki luas lantai 30.000 meter persegi, dilengkapi dengan lima ruang pameran permanen dan tiga ruang pameran temporer.
Menampung lebih dari 11.000 artefak budaya, museum itu merupakan hub modern dan multifungsi yang mengintegrasikan konservasi budaya, pameran, pendidikan, penelitian, dan pengalaman rekreasi.
Pameran saat ini tentang artefak sejarah, peran Shanhaiguan dalam Tembok Besar serta zirah dan senjata China kuno terbuka untuk umum.
Museum tersebut didedikasikan untuk melestarikan dan membagikan warisan Tembok Besar, memperluas jangkauannya secara global melalui program-program budaya, serta untuk kerja sama akademik dan tampilan digital, kata Guo Ying, wakil kurator museum itu.
Berliku-liku melintasi punggung gunung di China utara, Tembok Besar China dibangun selama lebih dari 2.000 tahun pembangunan berkelanjutan, yang dimulai dari periode musim semi dan musim gugur (770 SM-221 SM) hingga Dinasti Ming (1368-1644). Seksi-seksi dari keajaiban dunia tersebut yang masih ada hingga kini memiliki panjang total lebih dari 21.000 km.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China telah menginstruksikan 15 provinsi dan kota di sepanjang Tembok Besar untuk menyusun rencana khusus terkait pembangunan taman budaya Tembok Besar nasional, sesuai dengan kondisi lokal masing-masing.
Sebagai area pembangunan utama dari taman masa depan ini, Provinsi Hebei memprioritaskan empat seksi Tembok Besar, termasuk Gerbang Shanhaiguan di Qinhuangdao.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.