Jakarta (ANTARA) - Perseroan Terbatas (PT) Pertamina menyiapkan roadmap pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum nelayan (SPBUN) sebagai bentuk dukungan terhadap Kampung Nelayan Merah Putih guna memperluas distribusi BBM, memperkuat ekonomi pesisir, dan mewujudkan kemandirian energi nelayan secara berkelanjutan.
VP Retail Fuel Sales PT Pertamina Patra Niaga Eko Ricky Susanto menyatakan bahwa pihaknya mendukung pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) sebagai bagian dari Astacita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ekonomi masyarakat pesisir.
"Sesuai dengan arahan direksi, kami akan menyiapkan roadmap sebenarnya, roadmap pembangunan SPBUN di mana saja yang dibutuhkan," kata Eko dalam kegiatan Morning Sea bertajuk Sinergi Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih yang digelar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta, Senin.
Dukungan Pertamina diwujudkan dalam penyediaan roadmap pembangunan SPBUN yang tersebar di kampung-kampung nelayan yang selama ini sulit dijangkau lembaga penyalur resmi.
Eko menyebutkan hingga kini telah berdiri 414 SPBUN yang sebagian besar beroperasi di perkampungan nelayan. Sebanyak 158 di antaranya dijalankan melalui badan usaha koperasi.
Pertamina menyatakan siap membangun SPBUN baru di titik-titik potensial dan wilayah pesisir terpencil apabila mendapat rekomendasi dari KKP dan pemerintah daerah sebagai mitra distribusi BBM untuk nelayan.
Baca juga: KKP targetkan 100 kampung nelayan merah putih rampung empat bulan
Baca juga: Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih butuh anggaran Rp24,2 triliun

Ia juga mengaku telah menjalin komunikasi intensif dengan asosiasi nelayan dan kementerian teknis untuk memetakan kebutuhan lembaga penyalur BBM di daerah yang belum terlayani secara merata.
Pada kesempatan itu, dia berharap roadmap SPBUN itu menjadi kerangka koordinasi lintas sektor guna memperluas akses BBM subsidi, memperkuat ekonomi pesisir, dan mendukung pembangunan nelayan yang berdaulat dan mandiri.
"Memang masih banyak masukan dari beberapa, kami sudah banyak interaksi dengan asosiasi nelayan, dengan nelayan di daerah juga banyak memberikan masukan kebutuhan atas lembaga penyalur untuk BBM," jelas Eko.
Diketahui bahwa KKP menargetkan pembangunan 1.100 kampung nelayan merah putih secara bertahap hingga 2027 dengan target 100 kampung pada tahun 2025 untuk meningkatkan kesejahteraan pesisir dan ekonomi kelautan nasional.
Program itu dirancang khusus untuk mengubah wajah desa pesisir dan kampung budi daya menjadi lebih produktif dan terintegrasi dalam menghasilkan produk perikanan yang berdaya saing, seperti di Kalamo, Biak, Papua.
Sejauh ini KKP telah menerima 910 proposal pengajuan pelaksanaan program Kampung Nelayan Merah Putih dari berbagai daerah pesisir dan kampung perikanan budidaya di Indonesia.
"Pada tahap awal 2025, KKP akan membuat 100 kampung nelayan merah putih," kata Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya Trian Yunanda dalam kegiatan tersebut.
Penetapan 100 lokasi terpilih dipastikan berlangsung ketat dan transparan dan KKP tengah menyiapkan regulasi yang menjadi dasar hukum pelaksanaan program tersebut.
KKP saat ini memiliki percontohan dalam membangun KNMP, yakni Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Samber-Binyeri, Biak Numfor, Papua. Kampung itu direplikasi menjadi percontohan dalam pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di seluruh Indonesia.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.