Jenewa (ANTARA) - Badan PBB untuk pengungsi, UNHCR, pada Senin (16/6) mengumumkan bahwa mereka akan memangkas kegiatan dan jumlah staf secara signifikan setelah anggaran kemanusiaan menurun drastis dibandingkan tahun lalu.
"Melihat kenyataan finansial yang sulit, UNHCR terpaksa mengurangi skala operasional secara keseluruhan," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi dalam pernyataan resminya.
Dia menambahkan bahwa UNHCR hanya akan berfokus pada kegiatan yang paling berdampak bagi para pengungsi dengan struktur kantor pusat dan biro regional yang lebih ramping.
Sebagai bagian dari langkah penghematan, UNHCR telah menutup kantor atau mengurangi staf di berbagai negara, serta memangkas hampir 50 persen posisi senior di kantor pusat Jenewa dan biro-biro regional.
Secara total, sekitar 3.500 posisi akan dihapus, menyusul ratusan pekerja kontrak yang telah lebih dulu diberhentikan.
UNHCR memperkirakan langkah itu akan memangkas biaya staf secara global hingga 30 persen.
Baca juga: Dana bantuan dipangkas, UNHCR khawatir pengungsi Rohingya kelaparan
Meski prioritas tetap diberikan pada wilayah dengan kebutuhan pengungsi paling mendesak, sejumlah program penting di bidang bantuan keuangan, kesehatan, pendidikan, serta air dan sanitasi turut terdampak.
Badan PBB itu mengatakan tengah bekerja sama dengan para mitra dan negara-negara tuan rumah untuk meminimalkan dampak pengurangan anggaran itu.
UNHCR juga mengeksplorasi konsep-konsep baru, seperti berbagi kantor dengan badan-badan PBB lain dan memanfaatkan teknologi demi efisiensi.
"Kami sangat berterima kasih kepada para donor yang telah meningkatkan atau memberikan kontribusi sejak awal tahun ini," kata Grandi.
"Bantuan memberikan stabilitas dalam situasi yang sangat tidak menentu. Bantuan tak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga mencegah biaya yang lebih besar di masa depan."
UNHCR memperkirakan total pendanaan tahun ini hanya akan sebesar anggaran pada satu dekade lalu, meski jumlah pengungsi telah meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari 122 juta orang.
"Meski menghadapi pemangkasan yang menyakitkan dan kehilangan banyak rekan kerja yang berdedikasi, komitmen kami terhadap para pengungsi tetap tak tergoyahkan," kata Grandi, menegaskan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: UNHCR ingatkan 13 juta pengungsi bakal terdampak pemangkasan anggaran
Baca juga: UNHCR ungkap 34.000 orang tewas saat berupaya tiba di Eropa sejak 2015
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.