Jakarta (ANTARA) - Kepala Sekolah Rakyat Kupang Felipina Agustina meyakini pendidikan gratis melalui Sekolah Rakyat dapat memperbaiki kualitas hidup masyarakat daerah itu, khususnya mereka yang tinggal tidak jauh dari Sekolah Rakyat.

“Saya percaya 100 persen Sekolah Rakyat akan mampu mengubah mereka, setidaknya mengubah mindset mereka bahwa mereka bukan beban negara, tapi mereka aset bangsa. Mereka aset bangsa. Mereka patut diperjuangkan,” tegas Felipina di sela rangkaian kegiatan pembukaan Retret Kepala Sekolah Tahap I di Pusdiklatbangprof, Jakarta Selatan, Selasa.

Baca juga: Puluhan kepala Sekolah Rakyat jalani retret, Mensos: Mereka satu tim

Menurutnya, perekrutan kepala sekolah, guru hingga tenaga akademik Sekolah Rakyat yang mengutamakan masyarakat setempat merupakan skema yang tepat, karena mereka sudah lebih dulu mengenal karakteristik sosial ekonomi wilayah tersebut.

Dengan skema yang demikian, kata dia, pelaksanaan Sekolah Rakyat tidak hanya sekedar teori tanpa pendekatan yang kontekstual.

“Kalau tidak pernah merasa miskin, maka omong kosong semua. Saya pernah merasa terpinggirkan. Saya orang kecil, maka saya merasa penting untuk memperjuangkan nasib orang-orang kecil, dan sekolah rakyat adalah salah satu wadah yang paling pas menurut saya,” ujar Felipina.

Sebagai salah satu wilayah dengan tingkat literasi yang rendah, ia yakin model sekolah asrama Sekolah Rakyat mampu meningkatkan minat dan keingintahuan murid-murid di wilayah Kupang terhadap buku bacaan.

Baca juga: Buka retret kepala sekolah, Mensos ingatkan visi misi Sekolah Rakyat

Baca juga: Kemensos selenggarakan retret samakan persepsi kepala Sekolah Rakyat

Menurutnya, model asrama yang memungkinkan guru membersamai murid lebih dari 8 jam, bahkan sampai 1x24 jam dapat berdampak positif terhadap pembangunan karakter murid karena adanya pendampingan dan pengawasan secara menyeluruh dari guru.

“Sekolah Rakyat ini akan beri peluang yang sangat banyak, karena kami 1x24 jam mengawal mereka. Artinya, kami bisa punya program-program untuk menumbuhkan keingintahuan mereka. Kalau di sekolah biasa terbatas SDM, terbatas guru, ya sudah habis jam sekolah selesai. Tetapi, kalau di asrama, kami bisa lebih fokus,” katanya.

Sekolah Rakyat untuk wilayah Kupang akan diselenggarakan di Sentra Efata Kementerian Sosial.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.