Depok (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding mengingatkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk mengelola gaji yang didapatkan dari bekerja di luar negeri dengan bijak.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Karding saat melepas 306 Pekerja Migran Indonesia Skema Penempatan Pemerintah ke Jepang (IJ-EPA) di Depok, Jawa Barat, Selasa.
“Orang yang berhasil bekerja, bukan orang yang gajinya hanya tinggi saja. Tetapi orang yang berhasil mengelola, yang bijak mengelola keuangannya. Gajinya tinggi, tapi boros, tidak karuan. Pulang-pulang bukan jadi juragan, tapi jadi miskin,” kata Menteri Karding.
Menteri Karding menuturkan bahwa PMI yang akan berangkat ke Jepang yang merupakan caregiver dan nurse, akan mendapat gaji Rp23 juta per bulannya. Mematok biaya hidup di Jepang sebesar Rp10 juta, maka Menteri Karding menaksir bahwa PMI memiliki sisa gaji sebanyak Rp13 juta.
Dirinya berpesan agar sisa gaji tersebut, tidak sepenuhnya ditransfer ke keluarga, namun sebagian ditabung atau diinvestasikan demi kemampuan finansial yang lebih baik saat pulang ke tanah air.
“Jadi, adik-adik semua pulang nanti punya modal. Adik-adik pulang nanti punya rumah, tetapi keluarga juga aman,” ucapnya.
Karding juga mengingatkan agar para pekerja migran menjaga nama baik bangsa Indonesia di Jepang, dengan tidak membawa kebiasaan buruk serta menyesuaikan diri dengan kultur setempat.
Tak hanya itu, dirinya juga mengingatkan agar para pekerja migran membentuk grup komunikasi bagi sesama pekerja dan menyimpan nomor-nomor penting seperti nomor Kementerian P2MI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang.
“Sepanjang Anda semua berangkat secara profesional seperti ini apalagi ini resmi kerjasama dengan Jepang, InsyaAllah tidak akan ada masalah. Apalagi kita tahu bahwa di Jepang para pekerja kita diperlakukan dengan sangat baik, bahkan dengan standar internasional. Jadi engga perlu khawatir,” kata dia.
Adapun dari total 306 PMI yang akan ditempatkan di Jepang, sebanyak 16 orang merupakan nurse dan 290 lainnya adalah caregiver. Pemberangkatan pekerja migran ke Jepang tersebut merupakan yang pertama kalinya di tahun 2025.
Baca juga: Kementerian P2MI pertimbangkan penempatan pekerja migran di Guatemala
Baca juga: Menteri P2MI ajak Kadin berdayakan pekerja migran Indonesia
Baca juga: P2MI, Kadin lepas 112 calon pekerja migran ke delapan negara
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.