Wakil Kepala Staf Kepresidenan tinjau Sekolah Rakyat di Jambi

Program Sekolah Rakyat ini sangat baik karena mampu mengubah nasib anak-anak yang tadinya gelap bisa menjadi terang

Jambi (ANTARA) - Wakil Kepala Staf Kepresidenan RI Muhamad Qodari didampingi Gubernur Jambi Al Haris melakukan pengecekan sejumlah kelengkapan persiapan sarana dan prasarana Sekolah Rakyat di Sentra Alyatama Kota Jambi, Selasa.

"Program Sekolah Rakyat ini sangat baik karena mampu mengubah nasib anak-anak yang tadinya gelap bisa menjadi terang, jadi anak-anak tidak perlu memikirkan seperti makan, bayar SPP, seragam, sepatu, dan laptop tinggal semangat belajar dan keinginan untuk sukses dan berhasil," kata Muhamad Qodari.

Dia mengaku puas setelah melihat Sentra Alyatama yang akan dijadikan lokasi Sekolah Rakyat di Jambi. Fasilitas di Sentra Alyatama seperti ruang kelas, ruang makan, hingga asrama dan klinik sudah lengkap untuk dijadikan tempat Sekolah Rakyat.

Ruang kelas, ruang makan, dan asrama di sini bisa menampung untuk 100 siswa, katanya, walaupun masih dalam proses pembangunan, namun ditargetkan bisa selesai sebelum peresmian bulan Juli mendatang.

Para siswa yang akan sekolah di sini merupakan anak kategori tidak mampu dan akan mendapatkan pelayanan yang optimal secara gratis. Apalagi Sekolah Rakyat ini diharapkan mampu mewujudkan mimpi anak anak Jambi dalam mendapatkan layanan pendidikan.

"Kami percaya bahwa Sekolah Rakyat akan mampu memutus mata rantai kemiskinan, membuat orang tua keluar dari kemiskinan ekstrem, seperti kata Presiden orang tua putus sekolah jangan sampai anaknya juga putus sekolah," kata Qodari.

Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris sangat mengapresiasi Sekolah Rakyat tersebut, karena program sekolah rakyat tersebut adalah jawaban bagi anak-anak tidak mampu untuk mendapatkan pendidikan dengan pelayanan yang memadai.

"Program Sekolah Rakyat Ini jawaban dari anak miskin di Jambi, kalau nanti dibangun bisa menjadi tempat anak Jambi yang tidak mampu bisa mendapat fasilitas pendidikan seperti sekolah negeri," kata Al Haris.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.