Jakarta (ANTARA) - Badan sepak bola dunia, FIFA, menggelar ajang Piala Dunia Antarklub 2025 mulai 14 Juni hingga 13 Juli 2025 di 11 kota di Amerika Serikat (AS).
Ajang itu menarik perhatian banyak fans sepak bola karena menghadirkan klub-klub teratas dari seluruh dunia.
Gelaran tahun ini merupakan edisi perdana dari format turnamen empat tahunan yang direncanakan, sekaligus ajang pemanasan untuk penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2026 yang akan digelar di AS, Kanada, dan Meksiko.
Pada format baru tersebut, sebanyak 32 tim akan dibagi ke dalam delapan grup, dengan sistem round robin. Dua tim teratas dari setiap grup akan lolos ke babak 16 besar dan bersaing hingga mencapai laga final yang akan digelar di Metlife Stadium di New Jersey pada 13 Juli mendatang.
Para partisipan ajang tersebut mencakup juara dan tim berperingkat teratas dari enam konfederasi sepak bola yang dinaungi FIFA. Mulai dari tim-tim besar Eropa seperti Real Madrid, Manchester City, dan Bayern Munich hingga tim raksasa Amerika Selatan seperti Palmeiras, River Plate, dan Flamengo. Kompetisi tersebut menjanjikan laga sepak bola tingkat elite dan potensi kejutan yang mengintai di setiap grup.
AFC, Konfederasi Sepak Bola Asia mengirimkan empat perwakilan di turnamen tersebut, yaitu Al Hilal (Arab Saudi), Urawa Red Diamonds (Jepang), Al Ain (Uni Emirat Arab), dan Ulsan HD (Korea Selatan). Kecuali Ulsan HD, tiga tim lainnya merupakan juara Liga Champions AFC dari tiga edisi sebelumnya.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden AFC Shaikh Salman bin Ibrahim Al Khalifa pada Sabtu (14/6) mengungkapkan keyakinannya bahwa keempat tim Asia tersebut mampu menampilkan performa terbaik mereka di ajang Piala Dunia Antarklub FIFA 2025.
Lebih lanjut, ia menyatakan klub-klub Asia telah secara konsisten menunjukkan daya saing di panggung internasional dan yakin terhadap kemampuan mereka dalam mewujudkan visi AFC untuk meraih kesuksesan global.
Dari keempat tim tersebut, Al Ain dan Urawa Red Diamonds pernah menorehkan prestasi tertinggi bagi perwakilan Asia di ajang Piala Dunia Antarklub FIFA.
Pada 2007, Urawa Red Diamonds sukses mengunci posisi ketiga saat menang adu penalti kontra Etoile du Sahel asal Tunisia usai bermain imbang 2-2 pada 90 menit waktu normal. Sementara, Al Ain meraih posisi kedua pada edisi 2018 saat ditundukkan Real Madrid dengan skor 1-4 pada laga final.
"Dunia sepak bola (pada tingkat) klub semakin menyatu dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Klub-klub yang tidak berkesempatan tampil di ajang besar kini mendapat giliran di panggung utama," tulis ESPN pada Sabtu.
Saat diwawancarai FIFA pada awal Juni, Pelatih Ulsan HD Kim Pangon menyatakan, "Di turnamen internasional seperti Piala Dunia, tim-tim Asia kerap kali menghadapi berbagai tantangan. Namun, jika kami dapat memanfaatkan kecepatan dan teknik sepak bola Asia, kami akan mampu bersaing."
Dua pernyataan di atas seakan menyoroti betapa pentingnya turnamen global bagi klub-klub di luar Eropa, terutama Asia. Selain platform untuk memamerkan keunikan mereka dalam menerjemahkan "bahasa" sepak bola, Piala Dunia Antarklub juga menjadi bukti upaya FIFA untuk menjadikan sepak bola semakin dikenal di dunia.
Sifat kosmopolitan turnamen itu merupakan "bukti lebih lanjut dari keinginan kami untuk mewujudkan sepak bola yang mendunia," tutur Presiden FIFA Gianni Infantino via video pesan kepada para perwakilan dalam Kongres AFC ke-35 di Kuala Lumpur, Malaysia pada April lalu.
Terlepas dari isu kelelahan pemain yang dialami oleh para perwakilan dari Eropa usai menjalani padatnya kompetisi kawasan, Piala Dunia Antarklub FIFA menjadi ajang yang prestisius bagi klub-klub di luar Eropa, khususnya Asia.
Terlebih, dengan total hadiah yang ditawarkan hingga mencapai satu miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.237), prestise, tekanan, dan pertaruhan kian nyata bagi klub-klub partisipan untuk menyuguhkan penampilan terbaik mereka dalam kompetisi tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.