Jadi lebih kepada fokus bagaimana bisa membina bersama satu klub ini dengan waktu yang lama itu yang saya harapkan
Jakarta (ANTARA) - Eks pelatih timnas U-23 Indonesia Rahmad Darmawan memberikan pesan penting kepada klub-klub "baru" di Indonesia, yang datang dari fenomena praktik jual beli lisensi klub.
Jual beli lisensi klub ini membuat sebuah klub kehilangan identitasnya karena mengubah nama klub, markas, hingga sejarah klub itu sendiri.
"Buat saya adalah fenomena ini tentu harus menjadi sebuah hal yang berlangsung dengan tidak hanya temporer tapi bisa dipertahankan klub ini dalam satu waktu yang lama sehingga kesannya tidak seperti ada kesempatan menjual kemudian dijual lagi, ada kesempatan membeli, membeli," kata pelatih yang akrab disapa RD itu, ketika ditemui ANTARA di ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, Selasa.
Baca juga: Rahmad Darmawan sambut baik pemain-pemain pilihan Vanenburg
"Jadi lebih kepada fokus bagaimana bisa membina bersama satu klub ini dengan waktu yang lama itu yang saya harapkan. Ke depannya tidak lagi banyak terjadi hal lain seperti ini lagi tapi lebih komitmen kepada membangun tim ini dalam jangka waktu yang lama, karena sekali lagi perpindahan satu klub ke klub lain memang tidak bisa dipersoalkan karena memang ada regulasi yang mengaturnya," lanjut dia.
Sebelumnya, ada tujuh klub yang baru saja resmi berganti nama dan domisili pada Kongres Biasa PSSI 2025 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, dua pekan lalu.
Tujuh klub itu adalah Bhayangkara Presisi FC (Surabaya) menjadi Bhayangkara Presisi Lampung FC (Bandar Lampung), Persikas Subang (Kabupaten Subang) menjadi Sumsel United (Palembang), Tornado FC Pekanbaru (Pekanbaru) menjadi Kendal Tornado FC (Kendal), PS Maluku (Ambon) menjadi Kediri United (Kediri), Sumut United (Medan) menjadi Pesikad (Depok), NZR Sumbersari (Malang) menjadi Persikutim United (Kutai Timur), dan PSKC Cimahi (Cimahi) menjadi Garudayaksa FC (Bekasi).
Di Liga Indonesia musim 2024/2025, Malut United menjadi klub paling "baru" karena baru berdiri pada 2023. Dulunya, klub berjuluk Laskar Kie Raha ini adalah klub perubahan dari Putra Delta Sidoarjo. Dengan perubahan ini, Malut lahir untuk mewakili Maluku Utara.
Baca juga: Termasuk Bhayangkara dan Persikas, tujuh klub ganti nama dan domisili
Mereka promosi pada musim 2023/2024, lalu pada musim debutnya di Liga 1 pada musim 2024/2025, tim asuhan Imran Nahumarury itu finis di peringkat ketiga di bawah Dewa United dan Persib Bandung.
RD sendiri dulu juga pernah melatih klub seperti ini, yakni RANS Nusantara FC, yang dulunya bernama Cilegon United FC. Klub ini diakuisisi oleh Raffi Ahmad pada 2021 ketika masih berkompetisi di Liga 2 Indonesia.
Pelatih yang terakhir kali melatih Barito Putera di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025 itu menegaskan bahwa pembinaan jangka panjang yang ia maksud, agar sebuah klub tersebut dapat menjadi identitas yang menggambarkan suatu daerah.
"Tentu ini jadi sebuah catatan yang saya sampaikan ya sepertinya berdirinya klub sepak bola di satu tempat atau daerah itu sebetulnya menggambarkan tentang identitas daerah itu sendiri yang harus dipertahankan," tegas dia.
Baca juga: RD janjikan evaluasi setelah Barito kembali gagal raih kemenangan
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.