Depok (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding berpesan agar para Pekerja Migran Indonesia (PMI) harus memperkuat keahlian saat bekerja di luar negeri dan bukan hanya mengejar gaji.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Karding saat melepas 306 Pekerja Migran Indonesia Skema Penempatan Pemerintah ke Jepang (IJ-EPA) di Depok, Jawa Barat, Selasa.
“Sebenarnya orang keluar negeri itu yang paling penting adalah mencari pengalaman, cari ilmunya, memperkuat skill-nya, dan ada yang lebih penting adalah membangun jaringan,” katanya.
Menteri Karding menuturkan bahwa sebanyak 306 PMI yang akan bekerja sebagai caregiver dan nurse di Jepang, merupakan orang-orang yang terpilih. Pasalnya, pada seleksi awal hampir 500 peserta yang terlibat dan hanya 306 orang tersebut yang berhasil lolos hingga tahap akhir.
Oleh karena, dirinya berharap para pekerja migran akan memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.
“Saya kira jangan hanya diniatkan untuk cari uang, terlalu kecil, terlalu kaleng-kaleng. Tapi bekerja di luar negeri harus diniatkan sebagai jihad,” ucapnya.
Menteri Karding menjelaskan jihad yang dimaksudkannya adalah pekerja migran bukan hanya bekerja untuk diri sendiri, namun juga untuk menguatkan ekonomi keluarga, ekonomi daerah setempat, hingga ekonomi bangsa.
Dirinya juga mengingatkan bahwa masyarakat Jepang terkenal dengan disiplin tinggi, etos kerja yang luar biasa, dan profesionalisme yang hampir tidak ada yang mengalahkan di Asia.
Sehingga, para pekerja migran harus mampu menunjukkan bahwa orang Indonesia mampu memberikan pelayanan yang terbaik, serta memiliki etos kerja dan profesionalisme yang baik.
"Kita harus belajar nilai-nilai baik dari mereka, insyaAllah nanti sepulang dari sana, itu akan sangat baik. Purna dari Jepang, pulang-pulang rata-rata jadi pengusaha, rata-rata jadi orang sukses, karena dia belajar terhadap apa yang dikerjakan di sana,” tuturnya.
Adapun dari total 306 PMI yang akan ditempatkan di Jepang, sebanyak 16 orang merupakan nurse dan 290 lainnya adalah caregiver. Mereka akan bekerja selama 3 tahun dan bisa diperpanjang selama 1 tahun.
Pemberangkatan pekerja migran ke Jepang tersebut merupakan yang pertama kalinya di tahun 2025.
Baca juga: Menteri Karding ingatkan PMI kelola keuangan dengan bijak
Baca juga: Kementerian P2MI pertimbangkan penempatan pekerja migran di Guatemala
Baca juga: Menteri P2MI ajak Kadin berdayakan pekerja migran Indonesia
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.