Masalah dari perempuan pengusaha itu masih soal teknologi, padahal kita sudah memasuki era teknologi kekinian yang memperluas pasar, tidak hanya lokal tapi juga global

Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan TikTok Shop dan Tokopedia menggelar workshop yang menyasar para pengusaha perempuan, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), agar mampu memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar hingga ke tingkat global.

Kegiatan yang digelar di Jakarta, Selasa itu bertujuan mengatasi tantangan utama yang masih dihadapi pengusaha perempuan, yaitu kesenjangan dalam penggunaan teknologi.

“Hari ini kita kerja sama dengan TikTok Shop dan Tokopedia, dan juga Kadin mengadakan pelatihan cara cepat memperluas jangkauan pasar produk kita. Masalah dari perempuan pengusaha itu masih soal teknologi, padahal kita sudah memasuki era teknologi kekinian yang memperluas pasar, tidak hanya lokal tapi juga global,” ujar Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Sosial Kadin Indonesia Dyah Anita Prihapsari.

Ia menekankan bahwa Kadin berkomitmen membina dan memantau perempuan pengusaha agar dapat naik kelas, tangguh, dan siap go global.

Menurut dia, pelatihan ini sejalan dengan sejumlah program prioritas Kadin, termasuk empat program quick wins di program Makan Bergizi Gratis Gotong Royong, Pekerja Migran Indonesia (PMI) Gotong Royong, Penyediaan Rumah Murah dan Terjangkau Gotong Royong, serta Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Gotong Royong.

“Kadin memfasilitasi bagaimana supaya pengusaha bisa lebih maju dan tangguh lagi. Kita juga upayakan agar bisa roadshow ke seluruh Indonesia, sampai ke pelosok, supaya perempuan bisa lebih maju lagi,” katanya.

Senada dengan itu, Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kadin Indonesia Tatyana Sutara menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata Kadin dalam mendukung visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya Astacita yang menyoroti pentingnya kesetaraan gender.

“Kita melakukan pemberdayaan ekonomi perempuan dengan membuka akses pemasaran di tengah situasi ekonomi yang belum membaik,” ungkap Tatyana.

Ia berharap pelatihan seperti ini tidak hanya berhenti pada satu mitra, melainkan berlanjut dengan lebih banyak kolaborasi.

Baca juga: Grab: Inklusi perempuan UMKM dapat didorong lewat digitalisasi bisnis

Baca juga: Optimalisasi teknologi digital tingkatkan daya saing pasar tradisional

Baca juga: Menteri Maman sebut UMKM perlu adaptif manfaatkan teknologi digital

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.