umat Islam di seluruh Indonesia untuk melaksanakan qunuth nazilah
Jakarta (ANTARA) - Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengajak muslimin di seluruh Indonesia untuk melaksanakan qunuth nazilah dalam rangkaian shalat Jumat maupun sendiri-sendiri, serta memanjatkan doa untuk kemerdekaan Palestina dan keselamatan umat Islam di seluruh dunia.
Ketika dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, Ketua Umum Pimpinan Pusat DMI Jusuf Kalla menyebutkan, upaya tersebut menyusul eskalasi konflik di Timur Tengah, terutama akibat penyerangan Israel terhadap Iran dan terus terjadinya genosida Israel terhadap bangsa Palestina.
"Dengan ini Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) menyerukan kepada Pimpinan dan seluruh Anggota DMI, pengurus DKM/Takmir masjid/mushalla, dan umat Islam di seluruh Indonesia untuk melaksanakan qunuth nazilah," kata Jusuf Kalla.
Adapun qunuth nazilah adalah doa dalam shalat untuk memohon perlindungan Allah SWT bagi muslimin yang sedang mengalami kesulitan dan musibah. Doa tersebut bisa dipanjatkan di berbagai waktu, seperti shalat sunnah atau wajib.
Baca juga: Eskalasi ketegangan, konferensi PBB soal Israel-Palestina ditangguhkan
Baca juga: Kemlu tegaskan Indonesia terus berdiri di belakang Palestina
Dikutip dari Xinhua, sejak Jumat pagi (13/6), Israel telah melancarkan serangan udara ke Teheran dan daerah-daerah lainnya di seluruh Iran, menewaskan beberapa komandan tinggi militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Sebagai respons, Iran meluncurkan serangkaian serangan rudal dan drone ke berbagai target di Israel, menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan signifikan.
Sebanyak 21 negara Arab, Islam, dan Afrika pada Senin (16/6) mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan diakhirinya "tindakan permusuhan Israel" terhadap Iran, gencatan senjata yang komprehensif, dan pemulihan perdamaian.
Pernyataan bersama yang dirilis oleh para menteri luar negeri Mesir, Arab Saudi, Qatar, Pakistan, Turki, Chad, dan beberapa negara lainnya itu menyatakan keprihatinan mendalam atas "eskalasi berbahaya" serangan Israel terhadap Iran sejak Jumat (13/6), sembari memperingatkan bahwa hal itu dapat secara serius merusak perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan tersebut.
Para menteri luar negeri tersebut mengecam Israel karena telah melanggar hukum internasional dan Piagam PBB, seraya menekankan pentingnya menghormati kedaulatan negara dan integritas teritorial, menjunjung tinggi hubungan bertetangga yang baik, dan menyelesaikan perselisihan secara damai.
Mereka menggarisbawahi kebutuhan yang mendesak untuk mendirikan kawasan Timur Tengah yang bebas dari senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya dan menyerukan kepada semua negara di kawasan itu agar bergabung dengan Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir (Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons).
Mereka juga mendesak pelanjutan perundingan sebagai satu-satunya cara yang layak untuk mencapai kesepakatan berkelanjutan terkait program nuklir Iran.
Baca juga: Pemerintah siap kirim bantuan 10 ribu ton beras ke Palestina
Baca juga: Akademisi Inggris: Palestina adalah bentuk tuntutan keadilan global
Baca juga: PBB: Seret pembunuh 31 warga Gaza di dekat pusat bantuan AS-Israel
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.