Jakarta (ANTARA News) - Peniliti senior bidang politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) R Siti Zuhro mengimbau Pemerintah agar mempersiapkan penyelenggaraan pemilu kepala daerah serentak secara matang agar terselenggara secara kondusif.

"Pemerintah agar mengantisi daerah-daerah belum siap dan tidak siap menyelenggarakan pemilu secara serentak pada Desember 2015," kata R Siti Zuhro pada diskusi "Dialog Pilar Negara: Pilkada Serentak" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.

KPU menjadwalkan akan menyelenggarakan pilkada secara serentak, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, di 269 daerah di seluruh Indonesia, pada Desember 2015.

Menurut Siti Zuhro, ada daerah yang menyatakan belum siap dan tidak siap menyelenggarakan pilkada pada seperti di Papua dan Papua Barat.

"Pemerintah hendaknya tanggap dan dapat mengantisipasi daerah-daerah yang belum siap dan tidak siap menyelenggarakan pilkada serentak," katanya.

Ia menegaskan, pemerintah agar mempersiapkan penyelenggaraan pilkada secara serentak secara matang dan mengantisipasi jangan sampai terjadi situasi tidak kondusif.

Pada kesempatan tersebut, Siti Zuhro menjelaskan, jika mencermati penyelenggaraan pilkada selama 40 tahun terakhir, sejak 1974 hingga 2014, telah mengalami dinamika yang luar biasa.

Menurut dia, penyelenggaraan pilkada serentak ada sisi positif dan negatifnya.

Sisi positifnya adalah, melibatkan langsung partisipasi rakyat sehingga membuat rakyat lebih melek politik.

Sebaliknya, sisi negatifnya adalah terjadi praktik politik uang, karena adanya keinginan dari calon kepala daerah untuk menang dengan segala cara.

Pada pilkada serentak, kata dia, juga terjadi "pecah kongsi" di antara pasangan kepala daerah.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015