Aktivitas KIA ilegal di wilayah ZEE, khususnya di Laut Natuna Utara, kerap berlangsung dan seperti kucing-kucingan dengan otoritas Indonesia. Ketika kita (otoritas) datang, mereka keluar dari ZEE. Tapi saat kita pergi, mereka kembali masuk
Natuna (ANTARA) - Deputi I Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Dr. Nurdin, menyatakan bahwa aktivitas nelayan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dapat mengurangi praktik "illegal fishing" atau pencurian ikan oleh kapal ikan asing (KIA) di Laut Natuna Utara.
"Aktivitas KIA ilegal di wilayah ZEE, khususnya di Laut Natuna Utara, kerap berlangsung dan seperti kucing-kucingan dengan otoritas Indonesia. Ketika kita (otoritas) datang, mereka keluar dari ZEE. Tapi saat kita pergi, mereka kembali masuk," ucap Dr. Nurdin di Natuna, Selasa.
Menurutnya, hal ini terjadi karena luasnya perairan Indonesia dan minimnya aktivitas kapal Indonesia di wilayah tersebut, baik karena keterbatasan kapal, serta waktu kosong atau laut tanpa patroli.
Ia menambahkan, kapal-kapal asing yang beroperasi di wilayah itu umumnya memiliki sarana dan prasarana yang lebih baik, sehingga mampu menghadapi kondisi ekstrem di Laut Natuna.
"Kapal nelayan kita sulit beraktivitas di sana karena gelombang yang tinggi," ujar dia.
Baca juga: KKP targetkan 100 Kampung Nelayan Merah Putih rampung empat bulan
Dr Nurdin mengatakan, mereka telah berada di Natuna kurang lebih dari tiga hari dan sudah melakukan berbagai kegiatan.
Kegiatan terbaru dilakukan pada Selasa pagi yaitu rapat koordinasi bersama para pemangku kepentingan setempat.
Rapat ini secara umum bertujuan untuk mencari solusi terkait permasalahan yang dihadapi masyarakat di wilayah perbatasan seperti Natuna, salah satunya kehadiran KIA.
Sebagai solusi, Dr. Nurdin menyarankan peningkatan kehadiran nelayan di Laut Natuna Utara dan kolaborasi berbagai pihak dalam pengadaan sarana dan prasarana pendukung untuk nelayan, agar bisa beraktivitas di ZEE.
"Hal penting yang harus kita perkuat adalah aktivitas nelayan dan masyarakat di wilayah ZEE dan landas kontinen," ucap dia.
Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.