Kami pantau kesehatan selama 21 hari setelah kepulangan
Penajam Paser Utara (ANTARA) - Jamaah haji Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, yang tiba di Tanah Air setelah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, dipantau kesehatan selama 21 hari sebagai bagian dari langkah kewaspadaan terhadap potensi penyakit menular seperti COVID-19 dan MERS-CoV.
"Kami pantau kesehatan selama 21 hari setelah kepulangan, melalui pantauan langsung maupun pencatatan digital,” kata Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kota Balikpapan Bangun Cahyo Utomo ketika ditanya menyangkut kesehatan jamaah haji yang tiba dari Arab Saudi di Balikpapan, Selasa.
Jamaah haji tersebut masuk kelompok terbang (kloter) satu berjumlah 360 orang, empat di antaranya merupakan petugas kloter.
Pemantauan dilakukan menggunakan dua sistem digital, yakni buku kesehatan jamaah haji elektronik (e-BKJH) dan kartu kesehatan Jamaah haji elektronik (e-KKJH), kedua sistem itu mencatat dan memantau status kesehatan jamaah secara terintegrasi.
Petugas puskesmas di wilayah domisili masing-masing jamaah bakal memantau kondisi secara berkala dengan merujuk pada data dari sistem informasi kesehatan haji (Siskohatkes) Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Dinkes Mataram pantau kesehatan haji setelah tiba di Tanah Air
Baca juga: PPIH: Kasus ISPA paling banyak dialami jamaah haji Indonesia
Seluruh jamaah haji kloter pertama asal Kota Balikpapan tiba di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Kota Balikpapan pada Senin (16/6/2025) sekitar pukul 23.05 WITA.
Setelah turun dari pesawat, jamaah haji diarahkan menuju asrama haji Embarkasi Batakan Kota Balikpapan menjalani pemeriksaan awal, termasuk pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermal scanner.
"Apabila ditemukan gejala seperti demam, batuk, atau pilek, maka dilakukan pengambilan swab dengan viral transport medium (VTM)," jelasnya.
Hasil swab dikirim ke laboratorium di Jakarta memastikan jamaah haji ada terpapar penyakit atau tidak dan semua prosedur disiapkan, apabila ada gejala mencurigakan langsung dilaporkan ke sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR).
Sejauh ini tidak ada kasus aktif COVID-19 dari jamaah haji Kota Balikpapan dan sembilan orang dipantau lebih lanjut karena kelelahan dan usia lanjut, kata dia, karena sempat dirawat ringan selama di Arab Saudi, saat ini semua dalam kondisi stabil.
Jamaah haji Kota Balikpapan termasuk empat orang petugas konter yang baru tiba di Tanah Air dari Arab Saudi itu dilaporkan dalam kondisi sehat. Seluruh jamaah telah mengisi formulir satu sehat gaul patuh (SSHP) sebelum kepulangan yang menjadi acuan awal penilaian status kesehatan masing-masing individu, demikian Bangun Cahyo Utomo.
Baca juga: Jamaah haji yang alami gejala sakit diminta periksa intensif
Baca juga: Waspadai COVID-19, Kemenkes imbau jamaah yang pulang terapkan prokes
Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan/Muhammad Solih Januar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.