Depok (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa kualitas Pekerja Migran Indonesia (PMI) lebih baik dibandingkan pekerja migran asal Vietnam, sebagai upaya menambah kuota penempatan di Jepang.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Karding kepada Kepala Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Ueda Hajime dalam acara pelepasan 306 PMI sebagai cargiver dan nurse melalui Skema Penempatan Pemerintah ke Jepang (IJ-EPA) di Depok, Jawa Barat, Selasa.

“InsyaAllah dibandingkan dengan Vietnam, Indonesia jadi lebih baik. Dan saya jamin akan saya kirim bekerja-bekerja dengan keterampilan terbaik, penguasaan bahasa yang baik, dan yang paling penting, etika profesionalisme dan pelayanan yang terbaik,” katanya.

Skema IJ-EP diketahui memiliki kuota hingga 350 PMI per tahun dan baru dibuka untuk cargiver dan nurse.

Sementara itu, Menteri Karding menuturkan bahwa minat pekerja migran untuk penempatan Jepang semakin tinggi, termasuk pada penempatan tahun 2025 ini dengan jumlah pendaftar hampir mencapai 500 orang.

Dalam upaya meningkatkan kuota penempatan PMI di Jepang, Menteri Karding menyampaikan bahwa pihaknya tengah memperbaiki tata kelola dengan menyiapkan pekerja migran dengan kemampuan dan kualifikasi terbaik.

Kepala Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Ueda Hajime menyambut baik permintaan penambahan kuota penempatan PMI di Jepang.

Menurutnya, jika pekerja migran terus melanjutkan kinerja baiknya, maka penambahan kuota bisa didiskusikan pada tahun-tahun mendatang. Terlebih saat ini masyarakat Jepang mengalami penuaan, namun sekitar 3 juta bayi lahir setiap tahunnya.

“Artinya, ada banyak peluang bagi semakin banyak pekerja Indonesia untuk datang ke Jepang, bekerja, memperoleh keterampilan, dan mudah-mudahan kembali ke Indonesia untuk berkontribusi pada pertumbuhan dan keberhasilan Indonesia sebagai masyarakat dan sebagai ekonomi,” ucapnya.

Ueda mencatat bahwa hampir 4 juta warga negara Indonesia telah datang ke Jepang untuk belajar dan bekerja. Pertukaran manusia, juga disebutnya, membentuk fondasi terhadap penguatan hubungan persahabatan dan kerja sama antar kedua negara.

“Saya berharap bahwa semua kandidat akan kontribusi pada masa depan kedua negara sebagai jembatan antara Jepang dan Indonesia,” kata dia.

Baca juga: Menteri Karding: PMI harus perkuat keahlian bukan hanya kejar gaji

Baca juga: Menteri Karding ingatkan PMI kelola keuangan dengan bijak

Baca juga: Penting, pemberian keterampilan dan akses pekerjaan PMI korban TPPO

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.