Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ekonomi Kreatif dan komunitas pelaku usaha lintas sektor dan negara menjajaki peluang kerja sama untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional, khususnya dalam pengembangan jejaring, perluasan pasar, dan peningkatan kapasitas talenta agar mampu bersaing di pasar global.
"Merek-merek lokal kita sejatinya sudah mampu bersaing secara global. Yang mereka perlukan adalah fellowship (beasiswa) untuk memperluas jejaring. Fokus kami sebagai pemerintah memfasilitasi hal itu, menjadi mak comblang bagi para pejuang ekraf agar mereka dapat menampilkan karya terbaiknya dan membangun sinergi lintas sektor,” ujar Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar saat bertemu dengan usiness Network International (BNI) Passion di Jakarta, Selasa.
Wamenekraf Irene menekankan bahwa Indonesia memiliki talenta yang terampil dan potensi yang tidak kalah dengan produk global, tapi, seringkali terkendala keterbatasan akses jejaring global dan peluang kolaborasi. Komunitas, menurut Irene, berperan sebagai penggerak ekosistem dari bawah.
Baca juga: Menekraf lihat peluang kerja sama ekraf dengan Rusia terbuka lebar
“Ekonomi kreatif tak bisa tumbuh sendiri. Ia membutuhkan ekosistem yang suportif dan saling terkoneksi. Komunitas seperti BNI Passion punya peran vital dalam mempercepat hal itu. Kami melihat ekraf sebagai the new engine of growth, mesin baru pertumbuhan, bagi Indonesia,” kata Wamenekraf Irene.
Kemenekraf saat ini memiliki program Ekraf Hunt yang mewadahi kreator-kreator lokal hingga internasional bertemu dengan perwakilan dari pemerintah, media, komunitas bisnis, dan sponsor untuk kemudian berkolaborasi. Kementerian Ekraf memandang jejaring internasional yang dimiliki komunitas sangat strategis membuka akses pasar global bagi pelaku ekraf dan memperkuat posisi Indonesia dalam industri kreatif dunia.
Potensi kolaborasi diharapkan dapat dieksplorasi lebih lanjut, termasuk kemungkinan inisiatif bersama di bidang pelatihan, pengembangan konten edukatif, serta promosi produk kreatif ke pasar nasional dan global. Kementerian juga melihat kolaborasi dapat menjadi langkah awal dalam penguatan ekosistem dan mendorong ekspor produk-produk ekraf.
Presiden BNI Passion Videography Ayudya Mahaswani menyampaikan bahwa prinsipnya komunitas mendukung agenda Kementerian Ekraf dalam menciptakan ekosistem bisnis kreatif yang kuat dan saling terhubung.
“Kami berharap inisiatif ini bisa membuka lebih banyak peluang bagi pelaku ekraf untuk naik kelas, terkoneksi secara global, dan tumbuh secara berkelanjutan,” tambahnya.
Baca juga: Ruang kreatif kurang digunakan hingga akses AI jadi tantangan ekraf
Baca juga: Kemenekraf bahas akses pembiayaan dan investasi bersama Komisi VII DPR
Baca juga: Wamendagri: Pemda perhatikan dua poin sebelum bentuk Dinas Ekraf
Baca juga: Menekraf tekankan pertumbuhan ekraf dimulai dari daerah
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.