Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menemui Presiden Joko Widodo untuk membahas dukungan terhadap rencana pemerintah dalam membangun ketahanan pangan Indonesia.

"Khususnya langkah-langkah tujuan prioritas Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan petani, kami juga memberikan laporan dan masalah yang ada di lapangan. Untuk mempermudah ketahanan pangan," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Agribisnis dan Pangan Franky O Widjaja, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.

Dalam kesempatan itu, Franky juga mengutarakan skema pembiayaan inovatif (innovative financing) yang diawali dengan meremajakan dua juta hektare lahan untuk petani sawit dan memberikan pinjaman dengan bunga yang kecil.

"Sektor ini adalah contoh sukses kemitraan lintas pihak dan penyediaan pembiyaan saat diinisiasi awal dekade 80-an," ujar Franky.

Skema pembiayaan inovatif di sektor kelapa sawit seperti ini dapat menjadi dapat menjadi dasar pengembangan skema sejenis di sektor komoditas pangan lainnya.

Selain itu masih terdapat langkah efisiensi lainnya untuk mendukung ketahanan pangan, yaitu dengan menjaga harga bahan pangan yang terjangkau.

"Ternyata proses penyediaan komoditas dari petani hingga ke pembeli rantainya cukup panjang, padahal ada langkah yang bisa dilakukan untuk efisiensi. Kita dapat memperbaiki sistem untuk efisiensi, khususnya pasca-panen. Untuk memperbaiki harga pasar," ujar Franky.

Ia juga mengatakan kemitraan sektor swasta dan pemerintah dengan memberdayakan koperasi akan membantu petani makin terlatih menerapkan praktik pertanian terbaik, mendapatkan dukungan infrastruktur yang memadai, memiliki akses atas bibit unggul dan pupuk, serta membuka pangsa pasar bagi produk mereka.

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015