Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Wyata Guna Bandung dengan berbagai pemangku kepentingan, dalam rangka memperluas dampak layanan sosial yang inklusif...

Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Alfiansyah Komeng mengunjungi Sentra Wyata Guna, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat (Jabar), guna meninjau sejumlah program pelatihan vokasional hingga persiapan Sekolah Rakyat.

Kepala Sentra Wyata Guna Sri Harijati dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Rabu mengatakan kunjungan itu merupakan wujud nyata perhatian dan komitmen dalam memastikan kualitas layanan Rehabilitasi Sosial bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), sekaligus menegaskan pentingnya nilai inklusi, kemandirian, dan produktivitas dalam setiap program sosial.

"Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Wyata Guna Bandung dengan berbagai pemangku kepentingan, dalam rangka memperluas dampak layanan sosial yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat," kata Sri.

Baca juga: Mensos ajak kepala daerah kolaborasi untuk bangun Sekolah Rakyat

Salah satu lokasi kunjungan yang mendapat perhatian khusus dari Komeng adalah Café More Wyata Guna. Kafe inklusif tersebut dikelola oleh barista penyandang disabilitas, hingga alumni pelatihan barista di sentra.

Selanjutnya Komeng juga meninjau unit Layanan Literasi Wyata Guna, yang meliputi percetakan buku Braille dan produksi audio book sebagai bentuk pemenuhan hak literasi serta akses informasi bagi penyandang disabilitas sensorik netra.

Tak hanya meninjau fasilitas, Komeng juga menyaksikan demonstrasi keterampilan dari peserta pelatihan dan berinteraksi langsung dengan penerima manfaat di Sentra Kreasi ATENSI Wyata Guna.

Baca juga: DPR ingatkan penerima manfaat Sekolah Rakyat harus tepat sasaran

Komeng menyampaikan apresiasi mendalam atas berbagai hasil karya yang ditampilkan, termasuk batik ciprat, yang merupakan simbol perjuangan, semangat, dan cinta dari para penyandang disabilitas mental.

Pada akhir kunjungannya, Komeng meninjau proses renovasi Sekolah Rakyat.

Komeng pun mengapresiasi kesiapan fasilitas dan menyampaikan dukungan penuh terhadap keberlanjutan program ini sebagai bagian dari langkah strategis membangun masa depan generasi bangsa.

Baca juga: Buka retret kepala sekolah, Mensos ingatkan visi misi Sekolah Rakyat

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.