Jakarta (ANTARA) - Seorang pria yang sebelumnya dikenai perintah penahanan karena menunjukkan perilaku terobsesi terhadap Emma Raducanu dilaporkan mencoba membeli tiket pertandingan di Wimbledon tahun ini.
Raducanu sempat menangis di tengah pertandingan di Dubai Tennis Championships pada Februari, setelah dihampiri oleh pria tersebut di sebuah kedai kopi sehari sebelumnya.
Saat itu, pria itu memberikan surat dan meminta berfoto dengannya. Raducanu juga telah melihat pria yang sama muncul di sejumlah acara lain dalam beberapa minggu sebelumnya.
Baca juga: Emma Raducanu diincar seorang pria yang terobsesi dengan dirinya
Menurut laporan BBC, pria yang sama kemudian mencoba mendapatkan tiket Wimbledon melalui sistem undian publik. Namun, setelah insiden di Dubai, panitia turnamen melakukan penyaringan terhadap para pendaftar dan membatalkan permohonannya.
All England Lawn Tennis Club (AELTC), penyelenggara Wimbledon, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan para pemain. Mereka melibatkan Kepolisian Metropolitan London, National Counter Terrorism Security Office, National Protective Security Authority, serta organisasi tenis seperti WTA dan ATP Tour.
AELTC juga bekerja sama dengan Theseus Fixated Risk Management, lembaga yang mengkhususkan diri dalam mengidentifikasi dan menangani individu dengan obsesi ekstrem.
Tim keamanan Wimbledon bahkan mencakup mantan petugas Kepolisian Metropolitan dan petugas deteksi perilaku khusus yang ditugaskan untuk mengamati penonton yang menunjukkan gelagat mencurigakan.
Setelah insiden Raducanu di Dubai dan Iga Swiatek yang sempat diadang seseorang saat menjalani sesi latihan di Miami Open Maret lalu, isu keamanan pemain menjadi perhatian utama, khususnya di WTA Tour.
Baca juga: Swiatek kalahkan Raducanu dengan cepat di Paris untuk perpanjang rekor
Tiga tahun lalu, seorang pria lain juga dikenai perintah penahanan selama lima tahun setelah berjalan sejauh 37 kilometer menuju rumah keluarga Raducanu.
Beberapa pekan setelah insiden di Dubai, Raducanu mengatakan kepada wartawan seperti dikutip dari BBC, “di Inggris, cukup sulit bagi saya untuk keluar rumah dengan bebas. Kadang-kadang saya sampai sakit leher karena terlalu sering menunduk sambil memakai topi.”
Raducanu tidak bertanding pada pekan ini karena masih memulihkan cedera punggung yang mengganggunya saat kalah di perempat final turnamen Queen's Club dari Zheng Qinwen pekan lalu.
Ia yakin dapat pulih tepat waktu untuk bermain di Lexus Eastbourne Open pekan depan, sebagai persiapan menjelang Wimbledon yang dimulai pada Senin, 30 Juni.
Raducanu yang merupakan juara US Open 2021, mencapai putaran keempat Wimbledon tahun lalu.
Baca juga: Raducanu terus berjuang di Miami dengan melaju ke 16 besar
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.