Makkah (ANTARA) - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyatakan operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 Hijriah/2025 memasuki tahap pemberangkatan jamaah Indonesia dari Makkah ke Madinah mulai Rabu (18/6).

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah PPIH Arab Saudi Ali Machzumi mengatakan perjalanan Makkah ke Madinah ditempuh kurang lebih enam jam. Maka dari itu,lanjutnya, jamaah diminta mempersiapkan fisiknya.

"Khususnya kesiapan fisik dengan menghemat energi, menghemat tenaga untuk persiapan pemberangkatan ke Madinah," ujar Ali di Makkah, Rabu.

Pemberangkatan jamaah haji Indonesia ke Tanah Suci dibagi dalam dua gelombang. Gelombang I, kata dia, jamaah mendarat di Madinah, lalu ke Makkah untuk mengikuti puncak haji, dan secara bertahap saat ini pulang ke Tanah Air melalui Jeddah.

Baca juga: Cuaca panas ekstrem, PPIH imbau jamaah haji batasi ibadah sunnah

Jamaah berangkat gelombang II mendarat di Jeddah, lalu ke Makkah untuk mengikuti puncak haji, dan segera ke Madinah sebelum pulang ke Tanah Air.

Pada tahap pertama pemberangkatan ke Madinah, ada 18 kelompok terbang (kloter) yang diberangkatkan. Pemberangkatan dimulai pukul 06.00 Waktu Arab Saudi. Jamaah diimbau mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Di Madinah, kata dia, jamaah akan tinggal kurang lebih selama sembilan hari. Selama di Madinah, jamaah akan menjalani ibadah, utamanya salat di Masjid Nabawi, ziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW dan masuk ke Raudhah.

"Jamaah nanti akan difasilitasi oleh PPIH Arab Saudi untuk mendapatkan Tasreh masuk ke Raudhah," kata Ali.

Selama di Madinah, jamaah juga akan melaksanakan tur kota. Jamaah haji selama di Madinah akan difasilitasi oleh majmu'ah yang ada di Madinah untuk keliling dan mengunjungi situs-situs sejarah di Madinah.

Baca juga: PPIH sebut pentingnya haji sebagai ibadah untuk perkaya ilmu

"Kegiatan city tour adalah fasilitas dari PPIH Arab Saudi, gratis, tanpa biaya untuk jamaah haji Indonesia," kata Ali.

Mengingat Arab Saudi masih memasuki proses puncak panas, PPIH Arab Saudi terus mengingatkan jamaah untuk membatasi aktivitas di luar hotel dan beribadah sunah berlebihan, seperti umrah sunnah berulang-ulang.

Ali mengatakan beraktivitas di luar hotel atau masjid akan berdampak pada kesehatan jamaah, khususnya jamaah lanjut usia (lansia), atau mereka yang memiliki penyakit bawaan (komorbid).

"Karenanya, menjaga kesehatan harus menjadi prioritas jamaah. Jamaah agar beribadah di mushala hotel dilanjutkan dengan memperbanyak zikir dan membaca Al Quran," katanya.

Baca juga: Kemenag sebut jamaah haji Depok sehat pasca-mendarat darurat di Medan

Baca juga: Saudi Airlines mendarat darurat di Medan bawa jamaah Depok Kloter 12

Pewarta: Asep Firmansyah dan Andika Wahyu
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.