Madrid (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol Jose Manuel Albares menyerukan kepada Uni Eropa (EU) untuk memberlakukan embargo senjata terhadap Israel sebagai upaya untuk mengakhiri konflik yang masih berlangsung di Gaza.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV pada Selasa (17/6), Menlu Albares menekankan bahwa EU, sebagai mitra dagang terbesar Israel di dunia, memiliki pengaruh yang signifikan.
"Blok tersebut harus memberlakukan embargo senjata agar mitra-mitra kita di Eropa tidak menjual senjata ke Israel selama perang ini masih berlangsung," ujarnya.
Albares dikenal sebagai kritikus vokal terhadap konflik di Gaza sekaligus pendukung teguh solusi dua negara. Pada Mei lalu, dalam sebuah pertemuan internasional yang dihadiri oleh perwakilan dari negara-negara Eropa dan Muslim, Brasil serta organisasi internasional, Albares menyebut Gaza sebagai "luka menganga bagi kemanusiaan."
Mengomentari konflik antara Israel dan Iran yang baru saja pecah, Albares menyerukan deeskalasi dari kedua belah pihak.
"Saat ini, kita perlu mendeeskalasi saling serang rudal dan bom antara Israel dan Iran ini serta memastikan semua hal yang berkaitan dengan program nuklir Iran diselesaikan dengan baik, dan memastikan Iran tidak memiliki senjata nuklir melalui negosiasi diplomatik," tuturnya.
Menurut otoritas kesehatan di Gaza, sedikitnya 5.139 warga Palestina tewas dan 16.882 lainnya terluka sejak Israel kembali melancarkan serangan intensifnya pada 18 Maret. Hal tersebut menjadikan total korban tewas sejak Oktober 2023 mencapai 55.432 orang, dengan 128.923 lainnya terluka.
Pasca serangan mendadak Israel ke Iran pada 13 Juni, bentrokan yang terjadi kemudian telah menewaskan sedikitnya 244 orang di Iran dan 24 orang di Israel, menurut data resmi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.