Lebak (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Latansa Mashiro (Unilam) Rangkasbitung Mochamad Husen menyatakan perjuangan KH Mochamad Yusuf yang lahir di Cikulur Kabupaten Lebak tahun 1920 dan meninggal 2008 layak diusulkan menjadi gelar Pahlawan Nasional.
"Dedikasi KH Mochamad Yusuf untuk mencerdaskan anak-anak bangsa cukup tinggi melalui pendidikan Wasilatul Falah (Wasfal). Oleh karenanya, sangat layak mendapatkan penghargaan dari pemerintah sebagai Pahlawan Nasional," kata Mochamad Husen di Kampus Unilam Rangkasbitung, Rabu.
KH Mochamad Yusuf putra pasangan KH Mukri dan Hj Siti Saodah itu juga melawan pemberontakan terhadap Belanda sebelum Indonesia merdeka di sejumlah daerah di Banten.
Baca juga: Gubernur Jatim kawal usulan gelar pahlawan untuk KH Yusuf Hasyim
Pendiri pendidikan Wasfal tahun 1965, mulai Pondok Pesantren yang dipadukan dengan pendidikan modern, seperti Perguruan Tinggi, Madrasah Diniyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.
KH Mochamad Yusuf sejak kecil menimba ilmu pendidikan Islam dari ayahnya juga dari Pondok Pesantren di Banten dan Jawa Barat.
Dengan memiliki pendidikan agama Islam itu, beliau mengembangkan dakwah di Banten, juga mendirikan lembaga pendidikan Wasfal untuk membangun kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Saat ini, alumni Wasfal mencapai ribuan orang di sejumlah daerah di Tanah Air dan mereka alumni juga mendirikan lembaga pendidikan.
Para alumninya juga banyak mengabdikan diri untuk kemajuan bangsa dengan menjadi kepala daerah, politikus hingga duduk di DPR, Aparatur Sipil Negara (ASN), dosen, jurnalis, pengusaha, pemuka agama, dan profesi lainnya.
"Kami melihat perjuangan KH Mochamad Yusuf sangat gigih, mulai berjuang melawan Belanda, juga mengembangkan dakwah dan pendidikan keislaman melalui Wasfal," katanya.
Baca juga: Kemensos-TP2GP bahas 10 tokoh usulan jadi Pahlawan Nasional
Baca juga: Wamensos Agus: Tim ad hoc siap bahas usulan gelar pahlawan awal Juni
Menurut Husen, untuk memenuhi syarat gelar Pahlawan Nasional tinggal kepala daerah dan pemangku kepentingan, politikus, berbagai elemen masyarakat untuk segera menggagas melalui diskusi, seminar, maupun kegiatan ilmiah lainnya tentang perjuangan KH Mochamad Yusuf.
Selain itu, juga terpenuhi dokumentasi gambar atau visual berupa foto asli.
Perjuangan KH Mochamad Yusuf secepatnya diproses untuk diusulkan sebagai Pahlawan Nasional.
Bahkan, Presiden Soeharto seringkali mengundang KH Mochamad Yusuf ke Istana Presiden untuk menghormati sebagai wujud perjuangan beliau.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.