Kami segera menerjunkan Tim Tanggap Darurat untuk segera berada di lokasi terdampak untuk memberikan bantuan teknis
Jakarta (ANTARA) - Tim Tanggap Darurat Badan Geologi Kementerian ESDM bertolak ke lokasi terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, untuk memberikan dukungan dan pendampingan penanganan bencana bagi korban.
"Kami segera menerjunkan Tim Tanggap Darurat untuk segera berada di lokasi terdampak untuk memberikan bantuan teknis,” ujar Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid, saat dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Rabu.
Bantuan teknis yang akan dilakukan tim tanggap darurat tersebut antara lain pendampingan teknis langsung kepada pemerintah daerah setempat serta memastikan validasi dan pemutakhiran data pemantauan gunung api secara real-time.
Tim juga memberikan rekomendasi teknis kebencanaan berbasis data visual, seismik, dan deformasi, serta memberikan dukungan ke pengamat gunung api di Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera dalam peningkatan kapasitas pemantauan lapangan.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur erupsi pada Selasa petang
Selanjutnya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Wafid meminta masyarakat dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 7 km dari pusat erupsi dan pada sektoral 8 km ke arah barat daya-timur laut serta mewaspadai terjadinya potensi banjir lahar, terutama saat hujan lebat bagi masyarakat yang berada di aliran sungai berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.
Pemerintah daerah dan instansi terkait diimbau untuk terus melakukan koordinasi intensif dengan PVMBG dan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, serta melakukan sosialisasi aktif kepada masyarakat terkait kondisi gunung api dan zona bahaya.
Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian ESDM menaikkan status Gunung Api Lewotobi Laki-laki menjadi Level IV (AWAS) dari sebelumnya Level III (SIAGA) mulai Selasa 17 Juni 2025 pukul 15.00 WITA, setelah berdasarkan analisis data kegempaan yang terus meningkat signifikan.
Erupsi kemudian terjadi pada Selasa (17/6/2025) pukul 17.35 WITA dan menyemburkan kolom abu setinggi 10.000 meter dari atas puncak kawah aktif.
Kolom abu berwarna kelabu tebal condong ke berbagai arah yaitu utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut.
Hujan material vulkanik berupa abu, pasir, dan batuan kerikil dilaporkan jatuh hingga ke wilayah permukiman yang berada di luar radius kawasan rawan bencana (KRB), seperti Desa Boru, Desa Hewa, dan Desa Watobuku.
Baca juga: Badan Geologi tingkatkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki level IV
Dilaporkan pula Di Desa Boru (radius 6-7 km) terjadi hujan kerikil yang menutupi permukaan jalan hingga lewat pukul 18.00 WITA. Terjadi juga fenomena gemuruh, kilat, dan guntur, yang merupakan gejala khas erupsi eksplosif bermuatan tinggi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan penanganan pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tertangani dengan baik meski dampak bencana terus meluas.
Informasi terkait kebencanaan geologi dapat diperoleh melalui website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id, website PVMBG https://vsi.esdm.go.id, website Magma Indonesia https://magma.esdm.go.id, aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore, atau melalui media sosial PVMBG @pvmbg.
Baca juga: Pertamina: Pasokan dan distribusi BBM masih aman pasca-erupsi Lewotobi
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.