Untuk mewujudkan Indonesia Super Grid, diperlukan kolaborasi lebih lanjut antara mitra lokal dan internasional dalam mengembangkan kerangka kebijakan, transmisi yang efisien dan pembiayaan hijau, serta keterlibatan publik

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pengembangan jaringan transmisi kelistrikan antarpulau melalui teknologi High Voltage Direct Current (HVDC), sebagai upaya strategis mewujudkan proyek Indonesia Super Grid.

"Untuk mewujudkan Indonesia Super Grid, diperlukan kolaborasi lebih lanjut antara mitra lokal dan internasional dalam mengembangkan kerangka kebijakan, transmisi yang efisien dan pembiayaan hijau, serta keterlibatan publik," ujar Koordinator Perencanaan Transmisi Tenaga Listrik Muhadi, dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu.

Salah satu proyek prioritas yang tengah disiapkan pemerintah adalah Interkoneksi Sumatera-Jawa (ISJ).

Proyek ini bertujuan untuk mengalirkan potensi energi terbarukan dari Sumatera ke pusat konsumsi utama di Pulau Jawa. Teknologi HVDC, baik melalui saluran udara maupun kabel bawah laut, diidentifikasi sebagai solusi teknis paling memungkinkan untuk proyek ini.

Selain itu, pengembangan jaringan transmisi 500 kV High Voltage Alternating Current (HVAC) juga tengah berlangsung di Sumatera. Sementara di Kalimantan, potensi energi sebesar 13 GW dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan dan Mentarang membutuhkan jaringan transmisi berskala besar menuju Jawa dan untuk mendukung kebutuhan industri smelter di Sulawesi.

Penerapan teknologi HVDC di Indonesia dinilai dapat mengakselerasi integrasi smart grid dan mendukung penetrasi energi terbarukan, khususnya jenis Variable Renewable Energy (VRE), sebagai bagian dari agenda transisi energi nasional.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pembangunan transmisi listrik dalam 10 tahun ke depan mencapai total 47.758 kilometer sirkuit (kms).

Jaringan ini akan menghubungkan pembangkit-pembangkit EBT ke gardu induk PLN, dan selanjutnya menyalurkan daya ke jaringan distribusi hingga sampai ke pelanggan atau end user.

Dari keseluruhan transmisi yang rencananya akan dibangun, regional Jawa, Madura, dan Bali menjadi yang terpanjang, yaitu total 13,9 ribu kms. Kemudian akan dibangun juga 11,2 ribu kms di Sumatra, 9,8 ribu kms di Kalimantan, dan 9 ribu kms di Sulawesi.

Selain itu, lanjut Bahlil, untuk memperkuat sistem kelistrikan di wilayah Indonesia Timur, juga akan ada penambahan transmisi sepanjang 3,9 ribu kms di regional Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.

Baca juga: PLN nyatakan siap bangun Green Super Grid sepanjang 47.758 kms

Baca juga: Komisi VII DPR dukung pemerintah dan PLN kembangkan "super grid"

Baca juga: Kementerian ESDM optimalkan EBT melalui super grid dan REBID

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.