Masyarakat Islam harus tetap waspada karena Palestina belum benar-benar merdeka.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengingatkan umat Islam untuk tetap fokus pada situasi di Gaza dan memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina di tengah konflik yang berkecamuk antara Iran dan Israel saat ini.
"Masyarakat Islam harus tetap waspada karena Palestina belum benar-benar merdeka, termasuk ketika Republik Islam Iran membalas serangan Israel, masyarakat Islam harus tetap fokus pada pokok masalah, yaitu penjajahan dan kejahatan perang atau kemanusiaan Israel atas Gaza, Palestina dan Masjidilaqsa," kata HNW dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikannya saat berorasi pada acara Tablig Akbar dalam rangka aksi Bekasi bela Palestina yang diikuti puluhan ribu peserta dari organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam maupun santri berbagai pondok pesantren di depan Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/6).
"Dari Bekasi, kami umat Islam dan bangsa Indonesia mengirimkan pesan tegas ini sebagai kontribusi untuk mengakhiri penjajahan dan kejahatan kemanusiaan Israel untuk menghadirkan perdamaian untuk menyelamatkan peradaban global," ucapnya.
Diingatkan pula bahwa genosida yang dilakukan Israel terhadap Gaza masih berlangsung dan blokade terus dilakukan, bahkan ditambah dengan blokade internet yang dimatikan di seluruh wilayah Gaza.
"Ingat, perang di Gaza/Palestina belum selesai, sekarang bahkan Israel memperluas medan perang dengan menyerang Iran. Sebelumnya, menyerang Yaman, Lebanon, dan Suriah. Palestina belum merdeka," ujarnya.
Baca juga: Tanggapi pernyataan EU, Iran: Berhentilah membela Israel
Baca juga: Konflik Israel-Iran: AS kerahkan jet tempur tambahan ke Timur Tengah
Untuk itu, dia mengajak umat Islam untuk tidak melupakan Gaza, Palestina, dan Masjidilaqsa meski hanya sesaat sebab Palestina belum merdeka sampai saat ini, serta masih menjadi korban kejahatan perang oleh Israel.
Di sisi lain, dia memandang bahwa kemenangan Gaza dan kemerdekaan Palestina sudah berada di depan mata. Hal itu tampak makin banyaknya lembaga internasional, negara, maupun sukarelawan dan aktivis global yang mendukung Gaza dan mengucilkan Israel dari pergaulan dunia.
HNW menyebut ribuan aktivis dari berbagai penjuru dunia pun tengah melakukan aksi konvoi Long March to Gaza untuk mengakhiri blokade dan tragedi kemanusiaan atas Gaza.
"Ribuan dari mereka membawa sudah sampai di Libya dan Mesir. Akan tetapi, sangat disayangkan pemerintah di Libya dan Mesir justru tidak membantu, malah menghalangi sehingga mereka belum bisa sampai ke Gaza," tuturnya.
Oleh sebab itu, dia mengajak peserta aksi memanjatkan doa demi mendukung konvoi Long March to Gaza dalam mengakhiri blokade di Gaza.
"Dengan berdoa, semoga kita bisa membukakan jalan bagi mereka yang masih di Libya dan Mesir agar sukses sampai Gaza, mengakhiri blokade, masukkan bantuan kemanusiaan, hentikan genosida, termasuk tentunya sukarelawan Long March to Gaza dari Indonesia agar dijaga Allah disukseskan dan dimenangkan," katanya.
Ia juga meminta agar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir, membantu dan melindungi para peserta aksi Long March to Gaza dari Indonesia yang melintasi kawasan tersebut.
"Yang mereka lakukan justru sesuai dengan konstitusi dan sikap resmi Indonesia," ucap dia.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.