Jakarta (ANTARA) - Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata memastikan pihaknya telah mematangkan persiapan latihan praktik Kartika Jala Krida 2025 yang akan digelar pada Agustus mendatang.
Kegiatan ini digelar guna melatih kemampuan para taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) dalam berlayar dan membangun diplomasi dengan siswa militer dari negara-negara lain.
“Tugas pokok melaksanakan pelayaran muhibah diplomasi duta bangsa, mendukung kegiatan latihan praktik Kartika Jala Krida AAL Tingkat III Angkatan 72 dan mendukung kegiatan ASEAN Plus Cadet Sail tahun 2025,” kata Denih kepada Antara, Rabu.
Denih mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dua kapal utama yang akan menemani para taruna AAL dalam ajang Kartika Jala Krida ini. Dua kapal tersebut diantaranya KRI Semarang-954 dan KRI Bimasuci.
KRI Semarang-594, lanjut dia, akan berlayar selama 35 hari dari 11 Agustus 2025 hingga 15 September 2025 dengan rute Surabaya, Lombok, Timor Leste, Bitung hingga Brunei Darusalam.
“Sedangkan KRI Bimasuci akan melaksanakan pelayaran muhibah Diplomasi Duta Bangsa selama 60 hari dari 1 Agustus sampai 30 September 2025 dengan rute Surabaya – Jakarta – Padang – Penang – Sattahip – Brunei Darussalam – Tarakan – Makassar – Surabaya,” kata Pangkoarmada RI.
Dia melanjutkan, KRI Semarang-954 akan membawa 107 Taruna AAL. Sedangkan kapal legendaris Bimasuci akan berlayar membawa 97 Taruna AAL dan 50 taruna APCS itu Asean Plus Cadet Sail (APCS) dari Asia hingga Eropa.
Demi memastikan ajang ini berjalan dengan baik, pihaknya sudah menyiapkan beragam persiapan diantaranya memeriksa kondisi kapal, penyiapan logistik untuk keperluan berlayar hingga melatih prajurit dan taruna AAL untuk mendukung keberhasilan pelayaran.
Denih berharap ajang ini bisa menjadi wadah untuk mengasah kemampuan para Taruna AAL agar layak menjadi pemimpin di masa depan.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.