Makassar (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menggandeng PKK Sulawesi Selatan dalam memperkuat literasi digital perempuan dan anak di daerah itu.
Ketua TP PKK Sulsel Naoemi Octarina, dalam keterangannya di Makassar, Rabu, mengatakan pihaknya siap berperan dalam memperluas pemahaman digital yang cerdas, aman, dan inklusif, khususnya untuk kelompok perempuan dan anak
Perempuan, khususnya para ibu, memiliki peran strategis sebagai pendamping utama anak dalam menjelajahi dunia digital," ujar Naoemi.
TP PKK Sulsel, kata dia, juga mendukung larangan para siswa membawa gadget ke sekolah.
Ia mengatakan pembatasan gadget bagi siswa sebenarnya bukan sesuatu yang terlalu sulit jika ada komitmen mulai dari dinas pendidikan, kepala sekolah hingga orang tua siswa untuk bersama-sama menyepakati kebijakan tersebut.
Baca juga: Kemkomdigi telah "take down" 2 juta situs judi online
Menurut dia, bila keberadaan gadget fungsi untuk berkomunikasi dengan orang tua untuk tujuan minta antar jemput dan sebagainya, maka hal itu bisa diantisipasi pihak sekolah dengan menyediakan handphone khusus untuk digunakan saat dibutuhkan.
Naoemi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat dalam menyosialisasikan nilai-nilai literasi digital hingga ke tingkat keluarga dan komunitas.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, mengatakan anak- anak yang sedang berselancar dalam dunia maya tanpa pengawasan sama bahayanya dengan membiarkan anak berusia 13 tahun menyetir mobil.
Meutya Hafid, mengatakan melihat ancaman bahaya yang begitu besar sehingga sudah seharusnya menjadi perhatian semua pihak, khususnya pada orang tua untuk selalu waspada.
"Apakah ibu-ibu lebih nyaman membiarkan anaknya yang masih berusia 13 tahun menyetir mobil atau main gadget di usia tersebut. Tentu dua-duanya sama bahayanya," ujarnya saat menghadiri acara literasi di Makassar.
Baca juga: Kemkomdigi imbau perusahaan media "upskilling" karyawan, alih-alih PHK
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.