Medan (ANTARA) - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan mendampingi jamaah haji kembali ke Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dengan menumpangi pesawat Saudia Airines SV-5276 usai ancaman bom.

"Pagi tadi pukul 08.30 WIB jamaah diberangkatkan menggunakan pesawat yang sama kembali ke Jakarta di Bandara Kualanamu Deli Serdang," ucap Ketua PPIH Debarkasi Medan Ahmad Qosbi di Medan, Sumatera Utara , Rabu.

Sebanyak 442 haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi menumpangi pesawat Saudi Airlines SV-5276 tersebut, lanjut dia, merupakan jamaah haji asal Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.

Selama di Bandara Kualanamu Deli Serdang, pihaknya terus melakukan pendampingan hingga mengantarkan jamaah haji ke hotel tempat menginap.

"Jamaah haji Kloter 12 JKS berjumlah 442 orang dievakuasi di Hotel Anara 25 orang, Wings Hotel 120 orang, Hub Hotel 269 orang, dan Prime Hotel 28 orang," jelas Qosbi.

Pihaknya juga berharap kepada jamaah haji asal Kota Depok, Provinsi Jawa Barat ini bisa segera kembali ke kampung halaman berkumpul bersama keluarga dengan rasa bahagia.

Baca juga: 442 haji penumpang Saudia Airlines diterbangkan ke Bandara Soetta

Dilaporkan, pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV-5276 mendapat ancaman bom dikirimkan oleh orang tidak dikenal melalui surat elektronik pada Selasa (17/6) pukul 07.30 WIB.

Surat elektronik ini berisi akan meledakkan pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 rute Jeddah - Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta) membawa sebanyak 442 haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi.

Akhirnya, pilot pesawat Saudia Airlines memutuskan mengalihkan penerbangan dengan melakukan pendaratan darurat ke Bandara Kualanamu Deli Serdang pukul 10.44 WIB.

"Selamat jalan, dan selamat kembali bersama keluarga. Semoga senantiasa diberikan kesehatan, dan keselamatan oleh Allah SWT, serta selamat sampai di tempat tujuan," tutur Qosbi.

Baca juga: Polda Sumut: Keberangkatan pesawat Saudia Airlines di Kualanamu lancar

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.