Jakarta (ANTARA) - Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pdt Victor Tinambunan berkunjung ke Kantor Pusat PBNU untuk membahas segala problematika yang terjadi masyarakat, salah satunya soal kerusakan lingkungan.
"HKBP sekarang sedang berusaha untuk ikut dalam arak-arakan bangsa ini, termasuk untuk melestarikan alam Indonesia ini secara umum," ujar Ephorus Victor Tinambunan di Jakarta, Rabu.
Dalam pertemuan itu, Ephorus menyampaikan apresiasi tinggi kepada PBNU atas kontribusinya membangun toleransi dan kerukunan di tengah keberagaman bangsa.
Baca juga: Ketua PP Muhammadiyah: Jangan rusak bumi hanya demi profit semata
Ia juga menyinggung kerja sama yang sudah berlangsung antara HKBP dan NU sejak 2021, dan menyatakan keinginan untuk memperkuat, serta memperjelas langkah-langkah konkret melalui nota kesepahaman baru.
"HKBP betul-betul merasakan bagaimana peranan NU dalam membangun toleransi kehidupan dalam keberagaman," ujar dia.
Ephorus Viktor mengatakan pihaknya terus berupaya menyelamatkan kerusakan lingkungan dengan pendekatan-pendekatan agama.
Menurutnya, menjaga dan melestarikan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Salah satu yang tengah diperjuangkan, yakni masalah kondisi sekitar Tanah Batak yang kian krisis.
Ia menyerukan penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL), karena menilai keberadaan perusahaan itu membawa dampak ekologis yang serius bagi Tanah Batak dan kawasan Danau Toba.
"HKBP menyerukan untuk menutup PT. TPL, karena kami melihat lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya," kata dia.
Saat ini, kata dia, tutupan hutan di Tanah Batak sudah hampir habis dan hanya ditanami tanaman monokultur yang malah mendegradasi alam.
"Eukaliptus itu merusak alam, karena sungai-sungai kecil sudah habis. Sungai besar debit airnya sangat kecil sekarang. Sehingga, kalau musim kemarau sungai mengering, kalau musim hujan sungai meluap hingga banjir, tanah longsor dan lain sebagainya," kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf mengatakan pihaknya bersama HKBP akan mengupayakan jalan keluar dari segala permasalahan yang ada.
Baca juga: 10 cara sederhana cegah kerusakan lingkungan
Baca juga: Perubahan iklim dan kerusakan alam mempengaruhi kesehatan reproduksi
Dalam waktu dekat kedua lembaga keagamaan tersebut akan merumuskan bentuk nota kesepahaman sebagai landasan kerja sama formal.
Ia menegaskan pentingnya peran agama dalam memberikan solusi atas tantangan yang dihadapi masyarakat.
Mengenai bentuk kerja sama yang akan dibangun, Gus Yahya menyatakan bahwa masih akan didiskusikan lebih lanjut oleh kedua pihak.
Namun, ruang lingkupnya meliputi isu-isu strategis, seperti toleransi beragama, pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, hingga lingkungan hidup.
"NU sendiri telah mengartikulasikan dengan sangat serius bahwa di tengah berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat, agama-agama ini harus hadir sebagai sumber solusi, sumber jalan keluar dari masalah-masalah itu," kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.