Peran orang tua dalam mendampingi dan memastikan kebersihan serta jadwal kontrol sangat penting untuk menjamin keberhasilan terapi
Jakarta (ANTARA) - Terapi non bedah, Orthokeratology (Ortho-K) merupakan salah satu solusi komprehensif yang tidak hanya memperbaiki penglihatan, tetapi juga mencegah progresi miopia (rabun jauh) secara efektif.
"Miopia bukan sekadar kondisi mata yang memerlukan kacamata. Ini adalah kondisi progresif yang harus ditangani sejak awal agar tidak berkembang menjadi miopia tinggi dengan risiko komplikasi serius," kata Ketua Contact Lens Service JEC Eye Hospitals and Clinics Dr. Tri Rahayu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: MKGR Jakarta bagikan seratusan kacamata kepada masyarakat
Terapi Ortho-K merupakan terapi non-bedah yang menggunakan lensa kontak khusus saat tidur untuk mengoreksi bentuk kornea, sehingga penglihatan di siang hari menjadi jelas tanpa perlu kacamata.
Menurutnya, kecepatan pertambahan minus sangat dipengaruhi oleh gaya hidup dan faktor genetik. Kurangnya paparan sinar matahari alami, terlalu banyak waktu di dalam ruangan, serta riwayat keluarga dengan miopia menjadi faktor risiko utama.
“Dalam situasi pascapandemi, kami melihat peningkatan tajam jumlah anak dengan miopia, terutama karena perubahan pola aktivitas harian yang didominasi layar digital," ujarnya.
Baca juga: Sudin Pendidikan Jakbar I ajukan 500 siswa agar dapat kacamata gratis
Disebutkan, data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa prevalensi disabilitas penglihatan pada penduduk Indonesia berusia di atas 1 tahun mencapai 0,4 persen, sementara proporsi penggunaan alat bantu lihat seperti kacamata masih tergolong rendah, yakni hanya 11,9 persen.
Rendahnya tingkat koreksi penglihatan ini menjadi sinyal bahwa masih banyak masyarakat, khususnya anak-anak, yang belum mendapatkan akses layanan mata secara memadai. Miopia menjadi salah satu gangguan penglihatan yang paling banyak ditemukan.
Dia berpendapat terapi Ortho-K menjadi alternatif yang aman, reversibel, dan tidak invasif bagi anak-anak. Di JEC, telah hadir lensa dan teknologi terbaru dari Jepang.yang memungkinkan koreksi hingga -8.00 dioptri dan silinder hingga -3.00 dioptri.
"Teknologi ini memberikan pilihan yang lebih luas bagi anak-anak dengan derajat minus yang tinggi," kata Tri.
Baca juga: 350 siswa di Jakarta Barat jalani pemeriksaan mata
Fokus utama terapi ini, lanjut dia, bukan sekadar memperbaiki penglihatan, tapi juga menghambat progres atau kenaikan minus, terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Semua layanan ini ditangani oleh dokter dan optometris berpengalaman dengan pendekatan yang aman dan terstandar di JEC Eye Hospitals and Clinics.
JEC mendorong para orang tua untuk segera melakukan skrining penglihatan, terutama pada anak usia sekolah dasar. Deteksi dini membuka peluang lebih besar untuk menghambat progresi miopia dan mencegah komplikasi di masa depan.
Tingkat keberhasilan terapi dengan Ortho-K sangat ditentukan oleh kepatuhan penggunaan dan dukungan dari orang tua.
"Anak-anak harus rutin memakai lensa setiap malam dan melakukan kontrol berkala. Peran orang tua dalam mendampingi dan memastikan kebersihan serta jadwal kontrol sangat penting untuk menjamin keberhasilan terapi," ujar Tri.
JEC juga aktif mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan mata dan peran keseimbangan antara aktivitas digital dan kegiatan di luar ruangan.
Di tengah tren peningkatan kasus miopia yang kian mengkhawatirkan, JEC hadir sebagai mitra terpercaya keluarga Indonesia, bukan hanya tempat perawatan mata, tetapi juga pusat edukasi dan pencegahan yang mengedepankan masa depan penglihatan anak bangsa.
"Penglihatan yang baik adalah fondasi kesuksesan anak-anak kita. Dengan penglihatan yang optimal, mereka dapat belajar, bermain, dan berkembang dengan percaya diri serta potensi penuh," kata dia.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.