Penataan Makam Bintaro terutama untuk akses masuk, kami targetkan dikerjakan tahun 2025

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera melakukan penataan terhadap wisata religi Makam Bintaro agar bisa menjadi objek wisata religi andalan serta lebih representatif.

"Penataan Makam Bintaro terutama untuk akses masuk, kami targetkan dikerjakan tahun 2025," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Rabu.

Komitmen tersebut disampaikan menyikapi kondisi akses masuk Makam Bintaro di Jalan Saleh Sungkar Ampenan dinilai tidak memadai, sehingga sering kali bus-bus besar peziarah tidak bisa masuk.

Akibatnya, bus-bus tersebut terpaksa parkir di badan jalan yang tentunya memicu kemacetan arus lalu lintas yang juga menjadi jalur utama menuju objek wisata internasional Senggigi,

Wali kota menilai, penataan akses masuk dan bagian depan Makam Bintaro menjadi kebutuhan mendesak yang harus segera diatensi demi untuk keamanan dan kenyamanan peziarah.

Dalam konsep yang telah disiapkan, lanjutnya, akses gapura Makam akan di tinggikan dan pintu masuk diperlebar agar mudahkan manuver kendaraan serta bus-bus peziarah.

Pada bagian depan juga akan dibuatkan monumen yang akan dilengkapi dengan sejarah tentang Makam Bintaro, siapa yang dimakamkan, asal usul, dan lainnya.

Penataan pedagang kaki lima (PKL) yang menggunakan trotoar di depan gapura pintu masuk juga akan ditata, agar keberadaan PKL tidak menutup dan mengganggu estetika keberadaan makam.

"Kami segera berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) untuk menyiapkan kegiatan penataan Makam Bintaro," katanya.

Abah Salim salah satu petugas pengelola di Makam Bintaro sebelumnya, meminta agar Pemerintah Kota Mataram dapat melakukan penataan seperti halnya Makam Loang Baloq di Kecamatan Sekarbela.

Makam Bintaro merupakan salah satu makam yang dikeramatkan warga sehingga makam tersebut tidak pernah sepi dari peziarah tidak hanya dari Kota Mataram melainkan juga dari luar daerah bahkan luar negeri seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.

Bahkan sering kali peziarah datang menggunakan bus-bus besar namun karena gapura pintu masuk terlalu pendek, bus pariwisata tidak bisa masuk sehingga bus parkir di badan jalan dan berdampak pada kemacetan arus lalu lintas.

"Kami berharap, Makam Bintaro bisa diprioritaskan pemerintah kota," kata Salim.

Baca juga: ANTARA NTB tingkatkan kerja sama dengan Pemkot Mataram

Baca juga: Pemkot Mataram gagas pengembangan transportasi publik tenaga listrik

Pewarta: Nirkomala
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.