Jakarta (ANTARA) - Pertandingan antara Prawira Bandung selaku juara Indonesian Basketball League (IBL) 2023, melawan Pelita Jaya Jakarta sebagai pemegang trofi musim 2024, menghangatkan pekan terakhir babak reguler 2025, di GOR Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Jakarta, Rabu malam.

Berdasarkan statistik IBL, kedua tim memiliki motivasi berbeda dalam menghadapi laga panas itu, meski sama-sama lolos ke playoffs musim ini, yang dimulai pada 28 Juni mendatang.

Pelita Jaya yang dilatih Justin Tatum berupaya memenangi tiga laga terakhir mereka di babak reguler, guna menduduki posisi pertama di klasemen akhir IBL 2025.

Tetapi di sisi lain, Prawira ingin membalaskan dendam saat pertemuan pertama, karena kalah 66-83 di C-tra Arena, Kota Bandung, pada 15 Maret lalu.

Dalam sejarah pertemuan kedua tim pada tiga musim terakhir, Prawira terlihat sangat mendominasi di tahun 2023.

Masa itu, skuad asuhan David Singleton memiliki rekor pertandingan 4-0 (menang-kalah) versus Pelita Jaya, yakni masing-masing dua di babak reguler dan playoffs.

Sementara dalam musim 2024, Pelita Jaya mendominasi dengan rekor 3-1, satu di reguler dan dua saat playoffs.

Namun, bila menilik dari rekor pertandingan pada musim 2025, Andakara Prastawa dan kawan-kawan yang membela klub asal Jakarta itu, tampil sangat dominan dibandingkan Prawira yang dihuni Yudha Saputera.

Pelita Jaya belum pernah kalah dalam 12 pertandingan terakhir di IBL dan memiliki rekor 20-3, serta berpeluang menjadi pemuncak klasemen akhir, jika menyapu bersih tiga laga terakhir nanti.

Sedangkan Prawira, mencatatkan rekor laga 16-9. Ditambah, klub Kota Kembang memiliki modal negatif yaitu kekalahan dalam dua laga terakhir, saat bersua Rans Simba Bogor (72-76) dan Satria Muda Pertamina Jakarta (66-82).

Namun, jika Prawira memenangi laga terakhirnya, maka mereka akan naik ke peringkat kelima klasemen akhir IBL 2025.

Baca juga: IBL umumkan penghargaan 2025 dengan tambahan tiga kategori baru

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.