Hong Kong (ANTARA) - Hong Kong naik dua peringkat ke posisi ketiga dalam Buku Tahunan Daya Saing Dunia (World Competitiveness Yearbook) 2025 yang dipublikasikan pada Selasa (17/6) oleh Institut Pengembangan Manajemen Internasional (International Institute for Management Development) yang berbasis di Swiss, menandai kembalinya kota itu ke peringkat tiga besar untuk kali pertama sejak 2019.
Saat berbicara sebelum pertemuan dewan eksekutif pada Selasa, Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong, China John Lee mengatakan Hong Kong berada di peringkat ketiga secara global dalam hal daya saing, yang menunjukkan bahwa kebijakan Pemerintah SAR Hong Kong membuahkan hasil.

Lee mengatakan bahwa daya saing Hong Kong telah meningkat secara signifikan, dengan total skor 99,2, naik 7,7 poin, yang merupakan peningkatan terbesar di antara 10 peringkat teratas.
Lee mengatakan bahwa dia merasa bangga Hong Kong menduduki peringkat kedua secara global dalam hal efisiensi pemerintahan, seraya menambahkan laporan tersebut menegaskan bahwa kota itu memiliki lingkungan bisnis kelas dunia dan mencerminkan pandangan positif para pemimpin bisnis terhadap daya saing Hong Kong.

Dia mengatakan kekuatan Hong Kong, termasuk supremasi hukum, rezim pajak yang sederhana dan rendah serta arus bebas modal, informasi, barang, dan orang, diakui secara luas oleh komunitas bisnis.
Pemerintah SAR Hong Kong, kata Lee, akan terus memanfaatkan peran Hong Kong sebagai "penghubung super" dan "penambah nilai" untuk memperdalam pertukaran dan kerja sama internasional, meningkatkan perdagangan regional, mendorong pembangunan, dan meningkatkan penghidupan masyarakat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.