Bandung, Jawa Barat (ANTARA) - Kementerian Koperasi (Kemenkop) mendorong Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) untuk memperkuat konsolidasi antarkoperasi produsen susu segar guna memenuhi kebutuhan susu pasteurisasi di program makan bergizi gratis (MBG).

Deputi Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Kemenkop Panel Barus di Bandung, Jawa Barat, Rabu, menyampaikan pihaknya mendorong organisasi tersebut melakukan konsolidasi dengan koperasi produsen susu lainnya yang berada di luar Jawa.

"Kemenkop mendorong agar jejaring atau kerja sama antar koperasi susu di Jawa dengan di luar Jawa itu harus dibangun. Ini kan masuk dalam jaringan misalnya GKSI, tapi anggotanya Jawa saja. Yang di Bukittinggi harusnya dikonsolidasi juga oleh teman-teman GKSI, yang di Sumatera Utara harusnya dikonsolidasi," katanya.

Dikatakan dia, hal ini dilakukan sebagai upaya integrasi data antara pemerintah dan GKSI tentang jumlah produksi susu yang dihasilkan oleh anggota koperasi, sehingga ketika produk susu pasteurisasi diwajibkan untuk MBG, dari sisi produsen maupun pemerintah sudah siap.

"Supaya kita dengan GKSI itu punya data yang valid tentang produksi susu yang dihasilkan oleh koperasi secara nasional itu berapa. Kebutuhan program MBG seandainya ini susu pasteurisasi nanti ke depan diwajibkan.Sehingga kita tahu gap-nya, kekurangannya, sehingga intervensinya harus seperti apa, kita jadi paham," ujarnya lagi.

Kemenkop melakukan uji coba penyaluran susu pasteurisasi fase dua sebagai komitmen memenuhi kebutuhan gizi dalam program makan bergizi gratis (MBG).

Uji coba tersebut dilakukan di dua wilayah berbeda yakni Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung, selama tiga hari dimulai 18 Juni 2025, yang menyasar 2.300 siswa dengan total susu yang disalurkan sebanyak 959,4 liter.

"Kita ingin menyampaikan bahwa susu pasteurisasi hasil koperasi ini memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi," kata Panel usai melakukan uji coba di Bandung.

Dalam uji coba kali ini pihaknya menggunakan kemasan daur ulang yang pada fase sebelumnya menggunakan dispenser. Hal ini dilakukan supaya lebih efisien.

Lebih lanjut dengan menggunakan susu pasteurisasi dalam program MBG secara langsung memperkuat produksi susu nasional, serta meningkatkan konsumsi susu koperasi.

Dirinya mendorong sentra-sentra penghasil susu di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat turut menyukseskan program MBG, serta meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memprioritaskan penyerapan susu hasil koperasi dalam program tersebut.

Baca juga: Kemenkop salurkan susu pasteurisasi fase dua pastikan penuhi gizi MBG

Baca juga: BGN: Susu untuk MBG minimal kandung 20 persen susu segar dalam negeri

Baca juga: Pakar jelaskan alasan penting pemberian susu dalam MBG

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.