Tokyo (ANTARA) - Sebuah survei swasta yang dilakukan oleh Tokyo Shoko Research pada Rabu (18/6) menunjukkan bahwa lebih dari separuh perusahaan Jepang percaya bahwa tarif AS berdampak negatif terhadap kinerja bisnis mereka.

Dari 7.000 lebih perusahaan yang disurvei secara nasional, 11 persen melaporkan efek negatif yang signifikan dan 45 persen efek negatif ringan, dengan hanya 38 persen mengindikasikan ketiadaan dampak.

Manufaktur produk karet, termasuk produsen ban, dan industri baja termasuk di antara yang paling terdampak.

Survei itu juga mengungkapkan bahwa 30 persen perusahaan memperkirakan kenaikan tarif akan memengaruhi kenaikan upah untuk tahun fiskal berikutnya.

Tokyo Shoko Research menyebutkan bahwa bahkan perusahaan kecil dan menengah yang tidak memiliki hubungan perdagangan langsung dengan AS pun turut merasakan dampaknya karena luasnya jangkauan sektor otomotif dan baja.

Perusahaan tersebut memperingatkan bahwa kebijakan tarif dapat mengganggu tren kenaikan upah yang substansial di Jepang belakangan ini, dan menekankan perlunya pemerintah menilai dampaknya serta menerapkan kebijakan dukungan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.