Jakarta (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) mengklarifikasi soal pemberian program Makan Bergizi Gratis (MBG) berupa bahan mentah untuk lima hari sekaligus di Tangerang Selatan, Banten yang saat ini sedang menjadi sorotan di media sosial.

Kepala BGN Dadan Hindayana saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, mengatakan hingga saat ini belum ada kebijakan resmi yang mengatur pembagian MBG berupa bahan mentah selama masa libur sekolah.

"Belum ada kebijakan BGN seperti itu (memberikan menu MBG bahan mentah). Saat ini, BGN masih menyusun petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan program MBG selama libur sekolah," ujar dia.

Ia mengatakan penyusunan juknis tersebut mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk pola kehadiran peserta didik dan keberlanjutan pemberian asupan gizi secara efektif.

Untuk menyusun kebijakan yang tepat dan adaptif, BGN telah meminta kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah melakukan survei langsung kepada peserta didik. Hal tersebut guna mengetahui intensitas kehadiran mereka ke sekolah untuk mengambil MBG.

"Jika siswa masih bisa datang ke sekolah, maka MBG akan diberikan dalam bentuk makanan segar atau fresh food, dan siswa juga bisa dibekali makanan tahan lebih lama, seperti telur, buah, dan susu untuk satu atau dua hari ke depan," ujarnya.

Baca juga: BGN: Dibutuhkan kolaborasi dalam penguatan Program MBG

Namun, ia menegaskan, jika mayoritas peserta didik tidak dapat hadir ke sekolah selama masa liburan maka BGN akan menyesuaikan penyaluran program dengan fokus terhadap kelompok rentan lainnya, yakni ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita, agar manfaat gizi tetap tersalurkan secara optimal.

"Kami memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil tetap berlandaskan prinsip pemerataan gizi, efektivitas penyaluran, dan keberlanjutan manfaat. Tidak ada keputusan sepihak terkait format pembagian MBG tanpa landasan kebijakan dari BGN," katanya.

BGN juga menekankan seluruh proses kebijakan dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, akuntabilitas, dan efektivitas manfaat. BGN juga akan terus menyosialisasikan perkembangan kebijakan kepada publik secara transparan.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, memberikan penjelasan terkait pendistribusian MBG berbahan mentah kepada para siswa di daerah itu.

Kepala SPPG Yasmit Ciputat Timur A Basiro mengatakan pendistribusian MBG dengan berbahan mentah itu benar dilakukan oleh pihaknya kepada ribuan siswa di 18 sekolah mulai tingkat PAUD/TK hingga SMA sederajat.

"Ya, kita didistribusikan terhadap 4.075 siswa dalam bentuk mentah itu agar dapat dibawa pulang atau disimpan siswa lebih lama," ucapnya.

Ia mengatakan makanan bergizi tersebut dibagikan berbentuk mentah untuk menyesuaikan kondisi sekolah yang saat ini sedang libur atau menjelang class meeting.

Melalui langkah itu, penerima MBG, khususnya siswa siswi sekolah, masih dapat menerima manfaat Program MBG itu dengan dibawa ke rumah.

Baca juga: Disdikbud Tangsel akui tak ada koordinasi pembagian MBG bahan mentah

Baca juga: KSP beri catatan perbaikan memaksimalkan MBG di Bengkulu

Baca juga: SPPG Tangsel jelaskan soal alasan bagi MBG berbahan mentah

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.