Jakarta (ANTARA) - Pelatih Prawira Bandung David Singleton mengingatkan para pemainnya untuk fokus saat melawan Pelita Jaya Jakarta, dalam pertandingan terakhir babak reguler Indonesian Basketball League (IBL) 2025, di GOR Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Rabu malam.
Ia menjelaskan, jajaran pelatih sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk melawan juara IBL 2024 itu, sehingga yang dibutuhkan hanya meminimalisir kesalahan dari pemain.
"Untuk saat ini, saya percaya kami sudah punya rencana yang tepat, jadi hanya butuh konsisten karena itulah yang paling penting di pertandingan nanti," kata Singleton dalam laman IBL yang dikutip di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kekalahan dalam dua laga terakhir cukup menyakitkan bagi timnya.
Sebab, hal itu terjadi hanya karena para pemain salah atau keliru dalam mengeksekusi rencana permainan (gameplan), sehingga harus puas dengan hasil negatif.
"Kami pernah bermain dengan sangat baik, tetapi ada juga saatnya kami tidak bermain dengan cukup baik," ujar pelatih asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
Baca juga: Juara IBL 2023 dan 2024 hangatkan pekan terakhir babak reguler 2025
Pria yang juga pelatih tim nasional bola basket senior putra Indonesia itu menambahkan, evaluasi dalam dua kekalahan melawan Rans Simba Bogor dan Satria Muda Pertamina Jakarta itu sudah dilakukan secara mendalam.
Oleh karena itu, semua hanya tinggal kefokusan dan kejelian para pemain dalam melihat peluang, yang akan menjadi penentu hasil nanti.
Prawira Bandung bertekad mengakhiri tren kekalahannya saat menghadapi Pelita Jaya Jakarta.
Jika berhasil meraih kemenangan, klub Kota Kembang akan menempati peringkat kelima dengan koleksi 43 poin.
Kemenangan juga akan meningkatkan mental bertanding Brandis Raley-Ross guna menghadapi playoffs IBL, yang dimulai pada 28 Juni mendatang.
Baca juga: McDaniels versus Ross jadi sajian utama Pelita lawan Prawira
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.