Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan kesiapan transportasi laut sebagai alternatif darurat bagi wisatawan dan warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyusul terhambatnya akses udara akibat aktivitas vulkanik.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kemenhub Muhammad Masyhud mengatakan koordinasi telah dilakukan jajarannya kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) guna memastikan keselamatan dan kelancaran mobilisasi menggunakan moda laut.

"Teman-teman di sana sudah menyiapkan dan sudah berkomunikasi dengan Forkopimda dan siap untuk itu," kata Masyhud di sela pertemuan bersama awak media di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Kemenhub siap amankan perairan internasional dan jalur strategis

Langkah itu diambil untuk menjawab kebutuhan pergerakan wisatawan yang tak bisa melanjutkan perjalanan lewat udara, dengan memanfaatkan armada laut internal yang telah tersedia saat ini.

"Kan ada turis-turis yang tidak bisa lewat udara, kita siap membantu melalui laut," tuturnya.

Kemenhub juga terus memantau kondisi dan siap mengerahkan dukungan tambahan apabila diperlukan, demi menjamin kelangsungan transportasi selama masa darurat berlangsung.

Baca juga: Penerbangan di Bandara Lombok terdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi

"Kalau saat ini masih dari internal kita aja dulu (untuk persiapan armada," kata Masyhud.

Sebelumnya, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Cecep Kurniawan mengatakan dampak dari erupsi Gunung Lewatobi laki laki, terdapat tiga bandar udara yang ditutup operasionalnya.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.